Apa Itu Database: Pengertian dan Contoh dalam Sistem Informasi

Berbicara mengenai teknologi, mungkin kita tak asing dengan apa itu database. Ya, database – seolah menjadi salah satu bagian penting dalam keseharian kita yang seringkali terabaikan. Meskipun terkesan sepele, namun fungsinya yang luar biasa dalam mengolah data dan informasi sangat patut untuk diperhatikan. Melalui database, banyak pekerjaan yang tadinya sulit bisa diatasi dengan begitu mudah. Bahkan, kita sekarang bisa mengakses dan memperoleh data yang dibutuhkan dengan cepat dan efisien.

Meskipun mungkin terkesan rumit, namun database sebenarnya tak sekompleks yang kita bayangkan. Database hanyalah kumpulan data atau informasi yang tersimpan dalam satu tempat dengan struktur tertentu. Dalam dunia digital, database biasanya berkaitan dengan program komputer seperti Microsoft Excel, Access dan lain-lain. Sehingga, saat kita mengakses atau menggunakan suatu sistem informasi, maka kita akan berhubungan dengan database.

Bagi kalian yang ingin berkarier dalam dunia teknologi informasi, maka mengetahui apa itu database adalah hal yang sangat penting. Karena tak sampai di situ saja, prosedur dan teknologi yang berkaitan dengan database juga sangat penting dikuasai. Dengan menguasai ilmu tersebut, tentunya akan memudahkan kita dalam mengoptimalkan proses bisnis serta meningkatkan efisiensi pekerjaan kita. Oleh karena itu, mari kita pelajari secara seksama apa itu database beserta teknologi yang melatarinya.

Definisi Database

Database merujuk pada suatu kumpulan data yang disimpan secara sistematis dan diatur agar mudah diakses dan dikelola. Data yang disimpan dalam database dapat berupa angka, teks, audio, gambar atau bahkan film. Sebuah database menyimpan informasi dalam format terstruktur yang memungkinkan pengguna untuk menemukan informasi yang diperlukan dengan cepat dan mudah. Dalam teknologi informasi, database sangatlah penting dan digunakan secara luas oleh perusahaan, organisasi pemerintah, dan individu di seluruh dunia.

Tujuan Database

Database adalah kumpulan data yang terorganisir dengan baik, disimpan secara digital, dan dapat diakses oleh banyak orang. Tujuan dari database bisa bervariasi tergantung dari penggunanya. Dalam konteks bisnis, database digunakan untuk:

  • Mengumpulkan, menyimpan, dan memproses informasi mengenai pelanggan, produk, dan layanan yang ditawarkan;
  • Membuat laporan mengenai performa bisnis;
  • Mengelola stok produk dan komunikasi dengan pemasok;
  • Merencanakan strategi bisnis berdasarkan data yang ada;
  • Mempercepat proses bisnis dengan mengurangi penggunaan kertas dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu.

Dalam konteks pendidikan, database biasanya digunakan untuk mengumpulkan dan menyimpan informasi mengenai siswa, guru, dan staf administratif. Data tersebut bisa digunakan untuk melakukan analisis atau membuat laporan mengenai performa siswa dan guru dalam kelas.

Secara umum, tujuan penggunaan database adalah untuk menyediakan akses mudah dan cepat ke informasi yang terkumpul. Menggunakan database dapat memudahkan dalam memahami data dan mengambil keputusan yang tepat dan cepat.

Jenis-jenis Database

Secara garis besar, terdapat dua jenis database, yaitu database relasional dan database non-relasional.

Database relasional menyimpan data dalam tabel yang terhubung satu sama lain dengan kunci utama dan kunci asing. Setiap tabel mewakili sebuah entitas dengan atribut-atribut yang menentukan karakteristik entitas tersebut. Database jenis ini sering digunakan dalam pengembangan aplikasi bisnis dan aplikasi web.

Nama Tabel Atribut
Customer ID, Nama, Alamat, No. Telepon
Order ID_Order, Tanggal, Total Harga, ID_Customer

Sedangkan database non-relasional menyimpan data dalam format yang berbeda-beda, seperti dokumen, grafik, atau key-value pairs. Jenis database ini sering digunakan untuk aplikasi web yang membutuhkan tingkat skala besar dan fleksibilitas yang tinggi.

Jenis-jenis Database

Database adalah sistem penyimpanan dan pengambilan data yang terdiri dari koleksi data terorganisir, biasanya disimpan dalam komputer. Jenis-jenis database dapat dibedakan berdasarkan cara pengaturan dan cara penyimpanan datanya.

  • Database Tersebar (Distributed Database) adalah jenis database yang terdiri dari beberapa server yang saling terhubung satu sama lain. Setiap server dapat berbeda lokasi dan digunakan untuk menyimpan data yang sama atau berbeda.
  • Database Pusat (Centralized Database) adalah jenis database yang memiliki satu pusat pengontrol atau administrator yang memegang kendali penuh atas akses, penggunaan, dan perawatan data.
  • Database Terdistribusi (Decentralized Database) adalah jenis database yang terdiri dari beberapa server terdistribusi secara geografis, tetapi memiliki otoritas lokal atas pengambilan keputusan dan kontrol penggunaan data dalam wilayahnya masing-masing.

Database Tersebar

Database Tersebar atau Distributed Database merupakan jenis database yang terdiri dari beberapa server dan setiap server digunakan untuk menyimpan data yang sama atau berbeda. Cara ini memudahkan proses redundansi data dalam database karena setiap server dapat memiliki salinan data yang sama dalam database tersebut.

Namun, kerugian dari ini adalah proses sinkronisasi dan konsistensi data yang sulit dilakukan antara server. Untuk itu, developer harus memastikan bahwa setiap server memiliki versi yang sama dari data dalam database. Selain itu, proses pemulihan data yang hilang atau rusak sangat sulit dilakukan pada database tersebar.

Keuntungan Kerugian
– Replikasi data yang dapat mengurangi waktu akses data – Sulit melakukan sinkronisasi data di antara beberapa server
– Meningkatkan ketersediaan data – Sulit melakukan recovery pada data yang rusak atau hilang

Dalam perkembangannya, database tersebar digunakan pada aplikasi-aplikasi yang membutuhkan akses cepat dan ketersediaan data yang tinggi. Contoh aplikasi yang memanfaatkan database tersebar adalah aplikasi keuangan dan aplikasi penyimpanan arsip data.

Komponen Database

Database adalah kumpulan data terorganisir yang dapat diakses oleh aplikasi komputer. Untuk dapat memahami database, penting untuk memahami komponennya. Berikut adalah beberapa komponen penting dari database:

1. Schema

  • Schema menggambarkan struktur database.
  • Berisi daftar tabel dan kolom beserta tipe data dan kunci utama.
  • Schema memungkinkan aplikasi untuk mengakses database dengan cara yang terorganisir.

2. Tabel

Tabel adalah objek utama dalam database. Secara umum, setiap tabel merepresentasikan jenis entitas yang berbeda, seperti karyawan atau produk. Setiap tabel terdiri dari baris dan kolom, dimana baris merepresentasikan data individual dan kolom merepresentasikan jenis data seperti nama atau email.

3. Kunci Utama

Kunci utama adalah kolom atau kombinasi beberapa kolom yang digunakan untuk mengidentifikasi setiap baris dalam tabel. Kunci utama memastikan bahwa setiap baris memiliki identitas unik dan memungkinkan referensi dari satu tabel ke tabel lain dalam database.

4. Indeks

Indeks adalah struktur data tambahan yang digunakan untuk mempercepat pencarian dan pengambilan data dari tabel. Saat data diinput ke tabel, indeks dibuat untuk kolom tertentu dalam tabel. Ini memungkinkan database untuk secara efisien melakukan pencarian pada kolom tertentu. Contoh indeks meliputi indeks penyebaran dan indeks gabungan.

Jenis Indeks Deskripsi
Indeks penyebaran Bertanggung jawab untuk mengatur baris data dalam urutan tertentu
Indeks gabungan Indeks yang dibuat atas kombinasi beberapa kolom dalam tabel.

Dengan adanya indeks, pencarian data menjadi lebih cepat dan performa database meningkat.

Database Management System (DBMS)

Database Management System atau sering disebut DBMS merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk mengatur, mengorganisir, dan mengelola database yang disimpan pada suatu perangkat atau server. DBMS memungkinkan pengguna untuk mengakses dan memanipulasi data dengan lebih mudah dan efisien. Selain itu, DBMS juga memberikan fitur-fitur seperti keamanan data, backup dan restore data, serta kemampuan untuk membuat laporan dan analisis data yang kompleks.

Fungsi DBMS

  • Memudahkan pengelolaan data
  • Memungkinkan pengguna untuk akses data dengan cepat dan mudah
  • Memberikan fitur keamanan data
  • Mengatur konsistensi data
  • Memiliki kemampuan untuk membuat laporan dan analisis data

Jenis-jenis DBMS

Terdapat beberapa jenis DBMS yang umum digunakan, diantaranya adalah:

  • Relational DBMS (RDBMS)
  • NoSQL DBMS
  • Object-oriented DBMS (OODBMS)
  • Hierarchical DBMS
  • Network DBMS

Komponen-komponen DBMS

DBMS terdiri dari beberapa komponen, diantaranya adalah:

  • Database
  • Data dictionary
  • Query processor
  • Transaction manager
  • Storage manager

Tabel pada DBMS

Tabel adalah salah satu komponen penting dalam DBMS. Tabel merupakan struktur data yang terdiri dari baris dan kolom. Setiap kolom pada tabel mewakili suatu atribut atau field pada data, sedangkan setiap baris pada tabel mewakili sebuah rekaman atau data. Berikut adalah contoh tabel pada DBMS:

No Nama Alamat
1 John Doe Jakarta
2 Jane Doe Bandung

Tabel pada DBMS dapat dihubungkan satu sama lain melalui relasi atau kunci asing, sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan pengambilan data dari beberapa tabel secara bersamaan.

Database Languages

Database languages adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan database dalam rangka mengelola, mengakses, dan memanipulasi data di dalamnya. Ada beberapa jenis database languages yang umum digunakan, di antaranya:

  • Structured Query Language (SQL)
  • Oracle Database Language (ODL)
  • IBM’s Information Management System (IMS)
  • Microsoft’s Transact-SQL (T-SQL)
  • PostgreSQL
  • NoSQL

Structured Query Language (SQL) adalah salah satu bahasa database paling umum digunakan yang terdiri dari perintah-perintah untuk membuat, mengubah, dan menghapus data dari database. SQL memiliki beberapa dialek, diantaranya MySQL, SQLite, PostgresSQL, dan Oracle SQL.

Oracle Database Language (ODL) di kembangkan oleh Oracle Corporation. Ini adalah bahasa database yang digunakan untuk mengakses database Oracle. Bahasa ini mirip dengan SQL tetapi memiliki beberapa fitur yang lebih canggih dan kompleks.

IBM’s Information Management System (IMS) adalah sistem manajemen database terstruktur yang dikembangkan oleh IBM untuk pengoprasian pada platform mainframe. IMS menggunakan bahasa assember dan COBOL untuk mengakses dan memanipulasi data.

Microsoft’s Transact-SQL (T-SQL) adalah bahasa penampilan untuk databese Microsoft SQL Server. T-SQL terdiri dari perintah SQL standar, ditambah dengan sejumlah perintah tambahan untuk kebutuhan pengembangan aplikasi database.

PostgreSQL adalah sistem database open-source dan gratis yang mendukung sejumlah besar bahasa pemrograman. PostgreSQL juga mendukung sejumlah besar fitur pendukung seperti triggers, view, dan stored procedures.

Bahasa Deskripsi
NoSQL NoSQL adalah bahasa database yang tidak menggunakan SQL sebagai bahasa query-nya. NoSQL didesain untuk pengolahan data yang sangat besar dan memiliki performa akses yang cepat pada jumlah data yang besar.
JSON JSON digunakan sebagai tipe data penuh, spesifik untuk operasi database pada aplikasi web. JSON lebih cepat daripada XML pada pengolahan data tanpa toleransi error pada parsing data.
XQuery XQuery adalah bahasa untuk proses XML dan dapat digunakan untuk mengambil data dari database XML. Dibandingkan dengan SQL, XQuery lebih efisien untuk mengakses dan memanipulasi data XML.

Database languages penting untuk dipahami karena pentingnya pengolahan dan pengelolaan data dalam sebuah organisasi. Bahasa-bahasa tersebut memungkinkan pengguna untuk mengakses data dengan pengiriman yang cepat dan aman. Selain itu, pengguna dapat melakukan operasi database seperti meng-update, meng-insert, dan menghapus data, hanya dengan menggunakan bahasa yang spesifik yang tersedia dalam bahasa tersebut. “

Relational Database Management System (RDBMS)

Apa itu database? Dalam dunia teknologi informasi, database merujuk pada kumpulan data yang tersusun secara sistematis dalam sebuah software yang menyediakan akses untuk mengelola, menyimpan, dan mengambil data. Sementara itu, Relational Database Management System (RDBMS) adalah jenis database yang paling sering digunakan di seluruh dunia. RDBMS memanfaatkan hubungan yang terjalin antara tabel untuk mengelola dan mengakses data.

  • Konsep Relasional
  • Konsep relasional RDBMS memungkinkan data pada satu tabel terhubung dengan tabel lainnya melalui kunci unik, yang disebut primary key. Primary key ini digunakan untuk menjalankan operasi penggabungan informasi di berbagai tabel dalam rangka memenuhi permintaan data pengguna.

  • Sistem Manajemen Basis Data
  • RDBMS meliputi sistem manajemen basis data (DBMS) yang bertugas untuk mengelola database. Fungsi utama dari DBMS adalah menyediakan penggunaan mekanisme penyimpanan dan akses yang optimal terhadap data yang tersimpan dalam itu dan menggunakan struktur database tabel yang sudah dibuat dan dioperasikan oleh software RDBMS. DBMS juga bertanggung jawab atas otorisasi pengguna, back-up database, restorasi database, dan pemeliharaan database baik secara fisik maupun logis.

  • Kerangka Pengembangan Aplikasi
  • RDBMS juga menyediakan kerangka pengembangan aplikasi dari berbagai bahasa pemrograman. Kerangka pengembangan aplikasi pada RDBMS dapat memproses query bahasa SQL atau bahasa skrip khusus (adalah bahasa pemrograman khusus yang digunakan untuk memproses query khusus pada database) untuk mengakses, memproses, dan memodifikasi data pada database. Selain itu RDBMS juga menyediakan tool untuk membangun aplikasi penambahan dan pemeliharaan data dengan mencocokkan struktur yang ada di database dan juga fitur tool reporting untuk menghasilkan laporan tertentu dari hasil query yang diinginkan.

  • Data Integrity dan Aplikasi Keamanan
  • Keamanan dan integritas data dijamin pada RDBMS melalui sistem otorisasi akses, pengendalian dan lokalisasi, autentikasi data, enkripsi, dan akses view data yang diperbolehkan.

Conclusion

Dalam menjalankan bisnis atau organisasi, RDBMS menjadi kunci utama dalam mengumpulkan, menyimpan, mengelola serta memproses data. Dalam pengoperasiannya, RDBMS mampu mengakomodasi banyak pengguna tanpa mengorbankan akurasi, fleksibilitas, dan keamanan data. Oleh karena itu, pilihlah RDBMS yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan bisnis atau organisasi anda.

Structured Query Language (SQL)

Structured Query Language (SQL) adalah bahasa pemrograman khusus yang digunakan untuk mengakses, mengelola, mengatur dan memanipulasi database. SQL adalah bahasa standar dan universal untuk interaksi dengan database. SQL merupakan bahasa pemrograman deklaratif yang digunakan untuk memperoleh informasi dari database relasional. Ada beberapa bahasa Query yang digunakan dalam sistem manajemen database, namun SQL adalah yang paling populer.

  • SQL memungkinkan pengguna untuk mengakses dan memanipulasi database relasional, termasuk membuat, mengubah atau menghapus tabel dan baris data, serta mengambil data dari tabel.
  • SQL digunakan oleh mayoritas database relasional seperti MySQL, Oracle, Microsoft SQL Server, PostgreSQL, SQLite, dan lain-lain.
  • SQL memiliki tiga sub bahasa yaitu Data Definition Language (DDL), Data Manipulation Language (DML), dan Data Control Language (DCL).

DDL meliputi perintah untuk membuat dan mengelola struktur database seperti membuat tabel, menghapus tabel atau mengubah struktur tabel. DML digunakan untuk memanipulasi data dalam tabel seperti menambah, mengubah, atau menghapus baris data. DCL digunakan untuk mengelola hak akses dan izin pengguna pada database.

SQL juga memiliki banyak fungsi dan operator yang digunakan untuk memanipulasi data dan menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Beberapa contoh fungsi SQL yang umum digunakan antara lain MAX, MIN, COUNT, AVG, dan SUM. Operator SQL termasuk operator Aritmatika, Operator Pembanding, Operator Logika, dan lain-lain. SQL juga mendukung penggunaan subquery untuk mengambil informasi dari beberapa tabel dalam satu database.

Operator SQL Keterangan
SELECT Memilih kolom dari satu atau beberapa tabel
FROM Menunjukkan tabel atau subquery yang digunakan dalam SELECT
WHERE Filter baris data yang dihasilkan dari SELECT
GROUP BY Grup data berdasarkan kolom tertentu
HAVING Filter hasil grup yang dihasilkan dari GROUP BY
ORDER BY Urutkan hasil berdasarkan kolom tertentu (ASC atau DESC)

Dalam pengembangan aplikasi dan bisnis, SQL sangat penting karena data adalah aset bisnis yang sangat berharga. SQL memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengatur, memanipulasi dan mengambil informasi dari database relasional, menjadikan pekerjaan lebih efisien dan menghemat waktu.

Normalization

Normalization adalah teknik pengorganisasian data dalam sebuah database agar data tersebut lebih efisien dan memiliki konsistensi dalam pengelolaannya. Davi Codd, seorang ahli komputer, membentuk beberapa aturan atau bentuk normalisasi yang berbeda untuk memastikan tingkat normalisasi yang tepat untuk sebuah database.

  • Pertama, Normalisasi Level 1 (1NF). Level ini membutuhkan agar setiap tabel di dalam database memiliki sebuah primary key dan setiap kolom di dalam tabel hanya memiliki satu nilai dalam setiap waktu. Misalnya, jika ada kolom dengan sekumpulan data yang terpisah dengan tanda koma, hal tersebut tidak memenuhi prinsip 1NF.
  • Normalisasi Level 2 (2NF). Level ini membutuhkan agar setiap tabel memenuhi 1NF dan setiap non-primary key column bergantung pada keseluruhan primary key. Dengan kata lain, setiap informasi dalam sebuah tabel harus berkaitan dan tidak ada informasi yang terlewatkan. Misalnya, jika terdapat database pelanggan dan transaksi, tabel pelanggan harus memiliki primary key seperti kode pelanggan. Sedangkan, tabel transaksi harus memiliki primary key seperti kode transaksi dan setiap transaksi terkait dengan kode pelanggan.
  • Normalisasi Level 3 (3NF). Level ini membutuhkan agar setiap tabel memenuhi 2NF dan setiap non-primary column tidak bergantung pada column yang bukan primary key. Misalnya, jika suatu tabel memperlihatkan informasi tentang pelanggan seperti nama, alamat dan kota, maka tidak ada kolom lain di dalam tabel yang mencantumkan informasi pelanggan tersebut.

Normalisasi pada database membawa sejumlah manfaat. Pertama, normalisasi membantu mencegah data yang duplikat dan memastikan konsistensi data dalam sebuah database. Kedua, meminimalkan duplikasi data dapat mengurangi ukuran database yang disimpan, serta mempercepat kinerja database. Namun, normalisasi dapat mempengaruhi kinerja database jika tidak dirancang dengan benar. Oleh karena itu, seseorang harus memahami ketergantungan data dalam database dan bagaimana merancang normalisasi yang tepat.

Contoh Normalisasi

Sebagai contoh normalisasi, ambil database toko online berikut ini:

Product ID Product Name Description Price Category ID Category Name
P123 Mouse Wireless mouse 150000 C001 Computer Accessories
P124 Keyboard Cord keyboard 300000 C001 Computer Accessories
P125 Printer Inkjet printer 1000000 C002 Peripherals

Pada tabel di atas, terdapat duplikasi data antara kolom ‘Category ID’ dan ‘Category Name’. Normalisasi dapat dilakukan dengan memindahkan informasi kategori ke dalam tabel yang berbeda. Berikut adalah tabel yang telah menjalani normalisasi:

Product ID Product Name Description Price Category ID
P123 Mouse Wireless mouse 150000 C001
P124 Keyboard Cord keyboard 300000 C001
P125 Printer Inkjet printer 1000000 C002
Category ID Category Name
C001 Computer Accessories
C002 Peripherals

Dalam tabel normalisasi di atas, kategori telah dipindahkan ke dalam tabel terpisah dan digunakan kembali dalam tabel produk melalui primary key ‘Category ID’. Hal ini membantu meminimalkan informasi yang terduplikasi dan memungkinkan penggunaan kategori yang konsisten dalam database.

Backup and Recovery Techniques

Backup dan Recovery Techniques adalah langkah-langkah penting dalam menyimpan dan mengamankan data yang disimpan di dalam sebuah database. Backup adalah proses membuat salinan data untuk menjaga integritas dan availabilitas data dalam kasus terjadinya kerusakan atau kehilangan data. Sedangkan Recovery Techniques merujuk pada metode yang digunakan untuk memulihkan database ke keadaan normal setelah terjadi kegagalan sistem atau kehilangan data.

  • Incremental Backup – proses backup yang hanya mencatat perubahan data sejak backup sebelumnya dilakukan. Hal ini dapat menghemat waktu dan ruang penyimpanan untuk backup.
  • Full Backup – proses backup yang mencakup seluruh data yang ada di dalam database.
  • Differential Backup – proses backup yang mencatat perubahan data sejak backup penuh terakhir dilakukan. Hal ini lebih efisien daripada full backup dan lebih bisa dipercaya daripada incremental backup.

Proses recovery dilakukan ketika terjadi kegagalan sistem atau kehilangan data. Beberapa Recovery Techniques yang umum digunakan adalah:

  • Point-in-Time Recovery – mengembalikan database ke keadaan tertentu pada waktu tertentu.
  • Roll-Forward Recovery – merestorasi database ke keadaan terakhir sebelum terjadi kerusakan.
  • Rollback Recovery – membatalkan transaksi yang tidak lengkap atau rusak.

Selain itu, teknik clustering juga digunakan untuk meningkatkan kehandalan sistem database. Clustering melibatkan pengelompokan beberapa server fisik menjadi satu sistem, sehingga kerusakan di salah satu server dapat ditangani oleh yang lain.

Tipe Backup Keuntungan Kekurangan
Full Backup Cocok untuk keamanan data maksimal Membutuhkan ruang penyimpanan besar dan memerlukan waktu lama untuk proses backup
Differential Backup Lebih cepat dan lebih efisien dibandingkan dengan full backup Memerlukan ruang penyimpanan yang lebih besar dibandingkan incremental backup
Incremental Backup Lebih efisien dan dapat menghemat ruang penyimpanan Tidak sempurna dalam memastikan keamanan data

Sekedar mengingatkan, pastikan backup dan recovery techniques selalu diperbarui dan diuji agar terus berjalan optimal dan tidak terjadi kehilangan data yang berharga.

Apa Itu Database?

Database adalah kumpulan data terstruktur yang disimpan dalam komputer secara terorganisir. Sebuah database memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data dengan mudah dan efisien. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang apa itu database.

1. Apa itu database?

Database adalah kumpulan data terstruktur yang disimpan dalam komputer secara terorganisir. Sebuah database memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data dengan mudah dan efisien.

2. Apa kegunaan database?

Database digunakan untuk menyimpan data kumpulan informasi seperti data pelanggan, transaksi bisnis, informasi produk, dan sebagainya. Informasi yang tersimpan dalam database dapat diakses dan dikelola secara efisien, bahkan oleh banyak orang pada saat bersamaan.

3. Apa jenis-jenis database yang tersedia?

Ada beberapa jenis database, antara lain:
– Database Hierarki
– Database Jaringan
– Model Database Relasional

4. Mengapa penggunaan database begitu penting?

Penggunaan database sangat penting karena dengan menyimpan data dalam sebuah database akan memudahkan dalam mengakses, mengelola, dan menyimpan data. Database memungkinkan pemilik data untuk memperoleh informasi dengan cepat dan mudah.

5. Bagaimana cara membuat database?

Cara membuat database tergantung pada jenis database yang dipilih. Ada berbagai perangkat lunak database yang tersedia yang dapat membantu pengguna membuat dan mengelola database.

6. Apa solusi jika ada gangguan pada database?

Pada umumnya, perusahaan memiliki sistem backup yang dapat mengembalikan database ke keadaan normal jika terjadinya gangguan atau kerusakan pada database tersebut.

7. Apa bahasa yang digunakan untuk memanipulasi database?

Bahasa yang digunakan untuk memanipulasi database adalah SQL (Structured Query Language), SQL diakui oleh ANSI (American National Standards Institute) sebagai standar internasional dalam bahasa database terstruktur.

Pesan Penutup

Sekarang anda sudah tahu apa itu database dan bagaimana cara kerjanya. Penggunaan database menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik itu di rumah, di kantor, maupun di tempat lain. Terima kasih telah membaca dan jangan lupa kunjungi kami kembali untuk informasi lain yang menarik.