Apa itu Devisa dan Bagaimana Pentingnya dalam Perekonomian Indonesia?

Devisa adalah istilah yang mungkin tidak asing lagi bagi kita yang hidup di era globalisasi saat ini. Sebagian besar masyarakat mungkin sudah familiar dengan kata tersebut, namun masih banyak pula yang belum paham apa itu devisa sebenarnya. Untuk itu, dalam artikel ini akan dijelaskan secara singkat dan mudah dipahami tentang apa itu devisa.

Sederhananya, devisa atau dikenal juga sebagai valuta asing (valas) adalah uang asing yang dimiliki oleh suatu negara dan digunakan sebagai alat tukar antara negara-negara yang berbeda mata uang. Devisa biasanya berupa mata uang asing yang diperoleh dari kegiatan perdagangan internasional, seperti ekspor dan impor, penanaman modal, serta pariwisata. Oleh karena itu, devisa memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara.

Bagi sebagian orang, devisa mungkin hanya memiliki makna yang sebatas itu saja. Namun, seiring dengan terus berkembangnya dunia perdagangan internasional, devisa menjadi semakin penting dalam mengambil keputusan dan melihat kondisi ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang apa itu devisa dan bagaimana pengaruhnya terhadap perekonomian suatu negara menjadi sangat penting. Mari kita simak artikel ini dengan seksama untuk lebih memperdalam pengetahuan tentang devisa!

Pengertian Devisa

Devisa adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan aliran uang dari luar negeri yang diterima oleh suatu negara. Biasanya devisa ini berbentuk valuta asing atau mata uang asing, seperti dolar Amerika, euro, yen Jepang, dan lainnya. Devisa ini dapat masuk ke suatu negara melalui berbagai cara, seperti ekspor barang dan jasa, investasi asing, atau pemberian bantuan dari negara atau lembaga internasional.

Jenis-jenis Devisa

Devisa adalah istilah yang merujuk kepada nilai tukar asing atau valuta asing dalam arti umum. Bagi negara, devisa adalah hal yang sangat penting karena merupakan salah satu sumber pendapatan utama dari aktivitas perdagangan internasional. Di Indonesia, Bank Indonesia sebagai lembaga negara berwenang untuk mengatur serta mengawasi pengelolaan devisa secara nasional.

Jenis-jenis Devisa

  • Devisa Utama
  • Devisa Tambahan
  • Devisa Cadangan

Devisa Utama

Devisa utama adalah jenis aset dalam bentuk mata uang asing yang berasal dari kegiatan ekspor barang dan jasa, investasi di dalam maupun luar negeri, pinjaman baik dari pemerintah atau swasta asing, serta bantuan luar negeri. Devisa utama ini menjadi salah satu sumber utama bagi negara dalam mengisi kas negara dan membiayai pengeluaran negara.

Untuk memperoleh devisa utama tersebut, setiap negara harus memiliki kegiatan perdagangan internasional yang aktif dan positif. Negara yang melibatkan diri dalam perdagangan internasional akan memperoleh pendapatan dari ekspor barang atau jasa ke luar negeri yang akan diterima dalam bentuk devisa utama tersebut.

Devisa Tambahan

Devisa tambahan adalah jenis aset dalam bentuk mata uang asing yang berasal dari kegiatan perdagangan internasional di mana negara pengimpor harus membayar dalam bentuk mata uang asing. Pembayaran tersebut harus dilakukan dalam valuta asing yang dimiliki oleh negara pengimpor. Devisa tambahan ini menyangkut transaksi impor barang atau jasa, pembayaran suku bunga dari pinjaman luar negeri, dan lain sebagainya.

Dengan adanya devisa tambahan, maka negara akan memiliki cadangan devisa yang lebih kuat dan mampu untuk menanggulangi ketidakseimbangan neraca perdagangan dalam jangka panjang.

Devisa Cadangan

Devisa cadangan adalah jumlah dari devisa utama dan devisa tambahan yang menjadi cadangan negara sebagai jaminan ketika terjadi kekurangan atau ketidakseimbangan devisa pada suatu waktu. Devisa cadangan bertujuan untuk menjaga kestabilan nilai tukar serta kestabilan harga-harga di dalam negeri.

Tabel di bawah ini menunjukkan persentase komposisi devisa cadangan Indonesia dari tahun 2011 hingga tahun 2020:

Tahun Devisa Utama Devisa Tambahan Total
2011 55,0% 45,0% 100%
2015 79,4% 20,6% 100%
2020 63,0% 37,0% 100%

Sebagaimana tabel tersebut, proporsi devisa utama dan devisa tambahan dalam devisa cadangan Indonesia cenderung fluktuatif tergantung pada perubahan kondisi perdagangan internasional serta kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah.

Fungsi Devisa

Devisa atau valuta asing merujuk pada mata uang asing yang digunakan sebagai alat pembayaran atau investasi di sebuah negara. Sebagai negara yang memiliki hubungan internasional, devisa sangat penting untuk memperkuat perekonomian suatu negara. Berikut adalah beberapa fungsi devisa:

  • Perdagangan internasional: Devisa digunakan untuk membayar barang dan jasa yang diimpor dari negara lain. Dengan memiliki cadangan devisa, negara dapat membeli barang dan jasa dari negara lain sekaligus meningkatkan ekspor barang dan jasa.
  • Investasi: Negara dapat menggunakan devisa untuk melakukan investasi di luar negeri atau menarik investasi asing ke dalam negeri. Hal ini membantu mengembangkan sektor ekonomi tertentu dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
  • Stabilisasi nilai tukar: Cadangan devisa digunakan untuk menjaga nilai tukar stabil. Ketika nilai tukar dalam kondisi yang baik, maka transaksi perdagangan internasional akan berlangsung dengan lancar.

Peran Bank Sentral dalam Pengaturan Devisa

Peran Bank Sentral sangat penting dalam menjaga ketersediaan devisa dalam negeri. Bank Sentral bekerja untuk memperoleh dan menjaga cadangan devisa yang cukup untuk memenuhi kebutuhan negara dalam melakukan transaksi internasional. Selain itu, Bank Sentral memiliki kebijakan untuk mengatur nilai tukar mata uang.

Untuk menjaga ketersediaan devisa, Bank Sentral dapat melakukan beberapa upaya, seperti mengatur kebijakan impor dan ekspor, melakukan penerbitan obligasi, atau menjalin kerja sama dengan negara lain.

Cadangan Devisa di Indonesia

Menurut Bank Indonesia, cadangan devisa Indonesia pada Januari 2021 mencapai USD 138,8 miliar atau setara dengan Rp 1.951 triliun. Jumlah ini merupakan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Cadangan devisa ini akan digunakan untuk memperkuat perekonomian Indonesia dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Tahun Cadangan Devisa (USD Miliar)
2017 124,9
2018 120,7
2019 131,7
2020 135,1

Sebagai upaya menjaga kestabilan cadangan devisa, Bank Sentral Indonesia terus melakukan pengaturan kebijakan impor dan ekspor, meningkatkan kerja sama dengan negara-negara lain, serta memberikan insentif bagi investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.

Sumber Devisa

Devisa adalah uang asing atau mata uang dari negara lain yang digunakan untuk membayar impor barang dan jasa atau digunakan sebagai investasi di dalam negeri. Sumber devisa dapat berasal dari berbagai hal seperti :

  • Ekspor – Ketika suatu negara mengekspor barang dan jasa ke negara lain, mereka menerima pembayaran dalam mata uang asing. Ini menjadi sumber devisa karena uang asing tersebut dapat digunakan untuk membayar impor atau investasi.
  • Pariwisata – Pariwisata adalah salah satu industri terbesar dalam hal memperoleh devisa bagi suatu negara. Orang yang berkunjung ke negara tersebut membawa uang asing dan mengeluarkan biaya untuk penginapan, makanan, dan pengalaman pariwisata lainnya.
  • Investasi Asing – Investasi asing dapat menjadi sumber devisa ketika investor asing membeli saham atau aset lainnya dalam mata uang lokal. Investasi ini meningkatkan likuiditas uang asing di negara tersebut.
  • Pemberian Pinjaman – Ketika suatu negara memberikan pinjaman kepada negara lain, mereka menerima pembayaran kembali dalam bentuk uang asing. Ini juga menjadi sumber devisa bagi negara pemberi pinjaman.

Secara keseluruhan, sumber devisa sangat penting untuk memastikan ekonomi suatu negara berjalan dengan lancar. Ketika negara memiliki banyak sumber devisa, hal tersebut dapat meningkatkan nilai tukar mata uang lokal dan mengurangi defisit neraca perdagangan.

Sumber Devisa Contoh
Ekspor Indonesia mengekspor minyak sawit ke berbagai negara dan menerima pembayaran dalam mata uang asing.
Pariwisata Thailand memiliki industri pariwisata yang besar dan peningkatan jumlah wisatawan asing membawa sumber devisa.
Investasi Asing Perusahaan asing membeli saham di perusahaan domestik dan membawa uang asing ke dalam negara tersebut.
Pemberian Pinjaman Jepang memberikan pinjaman kepada Indonesia dan menerima pembayaran kembali dalam mata uang asing.

Dengan memiliki sumber devisa yang kuat, suatu negara dapat memperkuat ekonominya serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Manajemen Devisa

Devisa adalah istilah yang seringkali kita dengar dalam dunia ekonomi. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan devisa? Devisa dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan transaksi keuangan antara negara-negara di dunia. Secara spesifik, devisa mencakup berbagai jenis aliran pembayaran internasional, seperti ekspor dan impor barang dan jasa, investasi asing, hibah, dan sumbangan dari suatu negara ke negara lain.

Peran Manajemen Devisa dalam Perekonomian

Manajemen devisa menjadi sangat penting bagi perekonomian sebuah negara karena dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang dan stok devisa suatu negara. Jika manajemen devisa tidak dilakukan dengan baik, maka dapat timbul kerugian besar bagi perekonomian negara. Oleh karena itu, setiap negara harus memiliki manajemen devisa yang cermat dan efektif untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Tujuan Manajemen Devisa

Tujuan utama dari manajemen devisa adalah untuk menjaga keseimbangan neraca pembayaran suatu negara serta melindungi nilai tukar mata uang. Di samping itu, manajemen devisa juga bertujuan untuk meningkatkan cadangan devisa dan likuiditas negara, membantu pemerintah dalam merencanakan kebijakan fiskal dan moneter serta meningkatkan daya saing ekonomi negara.

Strategi Manajemen Devisa

Strategi Manajemen Devisa Keterangan
Intervensi Pasar Melakukan pembelian atau penjualan mata uang untuk memediasi fluktuasi nilai tukar.
Pengendalian Modal Asing Melakukan pengendalian terhadap investasi asing agar tidak terlalu berlebihan dan memberikan dampak buruk bagi perekonomian negara.
Kebijakan Tata Kelola Membuat peraturan dan regulasi yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran devisa suatu negara secara transparan dan efektif.

Dalam pelaksanaannya, strategi manajemen devisa harus disesuaikan dengan keadaan dan kondisi ekonomi suatu negara. Pemerintah harus mempertimbangkan secara matang untuk memilih strategi yang paling tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan daya saing negara di kancah internasional.

Pencatatan Devisa

Pencatatan devisa sangat penting dalam sektor keuangan suatu negara. Devisa merupakan salah satu sumber pembiayaan ekonomi negara, terutama untuk membiayai kegiatan impor. Oleh karena itu, masing-masing negara harus memiliki sistem pencatatan devisa yang baik dan akurat agar dapat menentukan besarnya devisa yang diperoleh atau keluar dari negara tersebut.

  • Pencatatan devisa secara sistematis dapat membantu dalam memantau kondisi neraca pembayaran suatu negara.
  • Dengan adanya pencatatan devisa yang baik, pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola sumber daya ekonomi negara.
  • Pencatatan devisa juga berguna untuk menghindari manipulasi data dan pemalsuan laporan yang sering terjadi dalam pengelolaan keuangan.

Salah satu upaya untuk mendapatkan data pencatatan devisa yang akurat adalah dengan melalui survei pertukaran valuta asing. Survei ini dilakukan oleh bank sentral suatu negara untuk mengumpulkan data tentang permintaan dan penawaran valuta asing di pasar. Selain itu, dilakukan juga analisis data dari hasil survei dan catatan transaksi valuta asing untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam tentang pergerakan devisa di suatu negara.

Berikut adalah contoh tabel pencatatan devisa yang dapat digunakan dalam mengumpulkan data transaksi devisa:

Jenis Transaksi Nilai (USD)
Ekspor Barang dan Jasa 1.000.000
Impor Barang dan Jasa 800.000
Penerimaan Investasi 500.000
Pemberian Pinjaman 300.000
Pembayaran Utang 200.000
Penerimaan Bunga dan Dividen 50.000
Total Transaksi Devisa 1.750.000

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa total transaksi devisa yang diperoleh suatu negara adalah sebesar 1.750.000 USD. Dengan adanya data ini, pemerintah dapat memperkirakan seberapa besar nilai devisa yang tersedia dan digunakan untuk membiayai impor serta investasi di negara tersebut.

Pengaruh Devisa Terhadap Nilai Tukar

Devisa merupakan selisih antara ekspor dan impor suatu negara. Jika negara memiliki lebih banyak ekspor daripada impor, maka devisa akan meningkat. Sebaliknya, jika negara memiliki lebih banyak impor daripada ekspor, maka devisa akan menurun. Devisa memiliki pengaruh yang besar terhadap nilai tukar mata uang suatu negara.

  • Kenaikan Devisa
  • Kenaikan devisa akan meningkatkan permintaan akan mata uang negara tersebut. Hal ini akan menyebabkan nilai tukar naik dan membuat produk ekspor menjadi lebih mahal. Hal ini dapat mengurangi jumlah impor dan meningkatkan ekspor negara tersebut.

  • Penurunan Devisa
  • Penurunan devisa akan membuat mata uang negara tersebut menjadi kurang stabil dan cenderung melemah. Hal ini dapat mengurangi permintaan terhadap mata uang dan meningkatkan harga produk impor. Dalam hal ini, produk ekspor menjadi lebih murah dan meningkatkan daya saing negara tersebut.

  • Peningkatan Nilai Tukar
  • Peningkatan nilai tukar dapat mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa ekspor suatu negara. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa harga produk ekspor menjadi lebih mahal. Hal ini dapat meningkatkan jumlah impor dan mengurangi ekspor negara tersebut.

  • Penurunan Nilai Tukar
  • Penurunan nilai tukar dapat meningkatkan harga produk ekspor dan mengurangi harga produk impor suatu negara. Hal ini dapat meningkatkan daya saing negara tersebut dan meningkatkan permintaan terhadap produk ekspor. Namun, ini juga dapat meningkatkan jumlah impor dan mengurangi ekspor negara tersebut.

  • Keseimbangan Nilai Tukar
  • Keseimbangan nilai tukar dapat membantu suatu negara untuk mempertahankan daya saing di pasar internasional. Hal ini dapat membawa manfaat bagi pertumbuhan ekonomi, peluang investasi asing, dan stabilitas ekonomi negara tersebut.

  • Intervensi Pemerintah
  • Pemerintah dapat melakukan intervensi untuk mengatur nilai tukar mata uangnya dengan membeli atau menjual mata uang asing. Hal ini dapat membantu negara untuk memelihara stabilitas nilai tukar dan menjaga pasar ekonomi negaranya.

  • Pergantian Mata Uang
  • Pergantian mata uang negara dapat memiliki pengaruh besar pada nilai tukar. Ketika suatu negara mengganti mata uangnya, nilai tukar baru dibuat dan bisa memiliki pengaruh signifikan pada ekonomi negara tersebut.

Pengaruh Devisa Terhadap Nilai Tukar: Tabel Pengaruh Devisa Terhadap Nilai Tukar

Devisa Nilai Tukar
Kenaikan Naik
Penurunan Turun
Peningkatan Nilai Tukar Menurun
Penurunan Nilai Tukar Naik

Tabel di atas menunjukkan cara devisa mempengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara. Peningkatan devisa dapat meningkatkan nilai tukar, sedangkan penurunan devisa dapat menurunkannya. Ada juga faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai tukar, seperti suku bunga dan inflasi, namun devisa tetap menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam menilai nilai tukar suatu mata uang.

Kebijakan Devisa

Kebijakan devisa merujuk pada aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah tentang pengaturan dan penggunaan devisa asing di negaranya. Langkah-langkah kebijakan devisa diambil untuk menjaga keseimbangan keuangan negara dan memastikan kestabilan nilai tukar mata uang.

Selain itu, kebijakan devisa juga bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan devisa dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mengatur arus devisa secara efisien. Berikut adalah beberapa kebijakan devisa yang biasa dilakukan oleh pemerintah:

  • Pembatasan impor dan ekspor: pemerintah dapat membatasi jumlah devisa yang dikeluarkan untuk impor dan ekspor tertentu untuk menjaga keseimbangan neraca perdagangan dan menstabilkan nilai tukar.
  • Pemberian insentif: pemerintah dapat memberikan insentif untuk kegiatan yang menambah devisa seperti ekspor, pariwisata dan investasi.
  • Pemantauan arus devisa: pemerintah dapat memantau arus masuk dan keluarnya devisa untuk mencegah penyalahgunaan dan tindakan ilegal yang mungkin merugikan negara.

Implementasi kebijakan devisa menjadi penting dalam menjaga stabilitas ekonomi. Namun, kebijakan tersebut juga dapat memicu dampak negatif seperti kekurangan pasokan barang impor dan harga yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pemerintah harus mengevaluasi dampak kebijakan devisa sebelum mengambil keputusan.

Berikut adalah contoh tabel yang menunjukkan perubahan kondisi neraca devisa di Indonesia:

Tahun Ekspor (dalam US$) Impor (dalam US$) Neraca Perdagangan (dalam US$)
2016 144,43 milyar 139,26 milyar 5,17 milyar
2017 169,23 milyar 153,17 milyar 16,07 milyar
2018 180,60 milyar 188,26 milyar -7,66 milyar

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2018, impor lebih tinggi daripada ekspor sehingga neraca perdagangan menjadi negatif. Perubahan ini dapat menjadi pertimbangan penting bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan devisa yang lebih efektif untuk memperbaiki kondisi ekonomi negara.

Krisis Devisa

Krisis devisa terjadi ketika negara mengalami kekurangan pendapatan devisa untuk membiayai pembayaran utang luar negeri dan impor barang. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, di antaranya adalah:

  • Turunnya harga komoditas yang diekspor oleh negara
  • Melemahnya nilai tukar mata uang negara dalam jangka waktu yang lama
  • Tingginya imbas kenaikan suku bunga global

Dampak dari krisis devisa sangat berbahaya bagi perekonomian suatu negara, di antaranya adalah:

  • Memperburuk defisit neraca perdagangan dan pembayaran di masa depan
  • Mendorong inflasi dan merosotnya daya beli masyarakat
  • Menurunnya tingkat investasi asing

Untuk mengatasi krisis devisa, pemerintah dapat melakukan beberapa langkah di antaranya adalah:

  • Meningkatkan penerimaan devisa dengan menggencarkan ekspor non-komoditas dan pariwisata
  • Meningkatkan investor asing untuk melakukan investasi di negara tersebut
  • Melibatkan swasta dalam pendanaan global

Berikut adalah contoh beberapa negara yang pernah mengalami krisis devisa dan langkah apa yang diambil untuk mengatasi krisis tersebut:

Negara Tahun Krisis Langkah yang Diambil
Indonesia 1997 Membatasi arus modal keluar dari negara tersebut
Argentina 2001 Menteri keuangan keluar dan diterima IMF bailout
India 1991 Melakukan kebijakan liberalisasi ekonomi untuk menarik dana dari investor asing

Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia harus belajar dari krisis devisa yang pernah terjadi dan terus meningkatkan penerimaan devisa serta menjaga kestabilan nilai tukar mata uang agar tidak mengalami krisis serupa di masa depan.

Cadangan Devisa

Devisa adalah suatu istilah yang merujuk pada pemasukan uang dari luar negeri ke dalam neraca pembayaran suatu negara. Pemasukan devisa ini mengindikasikan kemampuan ekonomi suatu negara untuk menarik investasi asing serta menjalankan perdagangan internasional. Setiap negara pasti membutuhkan cadangan devisa yang cukup untuk menjaga stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi.

  • Cadangan devisa adalah cadangan uang dalam bentuk valuta asing yang dimiliki oleh bank sentral suatu negara. Cadangan devisa memiliki peran penting dalam mendorong kestabilan perekonomian suatu negara.
  • Cadangan devisa dapat digunakan untuk membayar utang luar negeri, mengatur pertukaran uang asing, serta membantu mengamankan nilai tukar mata uang agar tidak terlalu fluktuatif.
  • Negara yang memiliki cadangan devisa yang cukup dapat menghindari krisis finansial, memperoleh suku bunga rendah, dan meningkatkan daya tarik bagi investor asing.

Cadangan devisa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kinerja ekspor-impor suatu negara, investasi asing, arus modal masuk dan keluar, serta kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral. Pentingnya cadangan devisa dalam menjaga stabilitas ekonomi suatu negara membuat peningkatan cadangan devisa menjadi salah satu tujuan strategis bagi pemerintah dan bank sentral.

Berikut adalah perkembangan cadangan devisa beberapa negara di dunia:

Negara Cadangan Devisa (Milyar USD)
Tiongkok 3,12
Jepang 1,37
India 0,60
Amerika Serikat 0,13

Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa Tiongkok menjadi negara dengan cadangan devisa terbesar di dunia saat ini. Tiongkok memiliki cadangan devisa yang sangat besar karena menjadi salah satu pengekspor terbesar di dunia dan banyak menarik investasi asing.

Apa Itu Devisa?

Devisa adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia ekonomi atau bisnis. Devisa merupakan singkatan dari Devisenverkehr atau Foreign Exchange (Forex) yang artinya adalah segala hal yang berkaitan dengan transaksi keuangan melintasi batas negara. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat membantu Anda memahami lebih lanjut mengenai apa itu devisa:

1. Apa pengertian dari devisa?

Devisa adalah mata uang asing yang dimiliki oleh suatu negara sebagai hasil dari kegiatan ekspor-impor barang atau jasa.

2. Bagaimana cara memperoleh devisa?

Devisa dapat diperoleh dari kegiatan ekspor barang atau jasa, investasi asing, pinjaman luar negeri, dan lain sebagainya.

3. Apa yang dimaksud dengan neraca perdagangan dalam devisa?

Neraca perdagangan dalam devisa mencakup selisih antara nilai ekspor dan impor barang dan jasa dari suatu negara dengan negara lain.

4. Apa saja jenis-jenis devisa?

Beberapa jenis devisa yang umum dikenal adalah devisa komersial, devisa investasi, dan devisa jasa.

5. Apa pentingnya devisa bagi suatu negara?

Devisa memiliki peranan penting dalam menjaga stabilitas nilai tukar mata uang suatu negara, menggerakkan perekonomian dan pertumbuhan ekonomi.

6. Apakah devisa bisa menyebabkan neraca perdagangan defisit?

Iya, jika nilai impor melebihi nilai ekspor, maka neraca perdagangan akan mengalami defisit.

7. Apa dampak devisa terhadap bisnis Anda?

Devisa dapat mempengaruhi harga barang dan jasa yang Anda beli dari luar negeri, karena nilai tukar mata uang yang fluktuatif dapat mempengaruhi harga barang dan jasa tersebut.

Terima Kasih Telah Membaca!

Semoga artikel ini membantu Anda dalam memahami apa itu devisa. Jangan lupa untuk berkunjung kembali ke situs kami untuk mendapatkan informasi lainnya.