Apa itu Dominan? Mengetahui Makna dan Contoh dalam Kehidupan

Apa itu dominan? Bagi Anda yang baru mendengar istilah ini, mungkin akan merasa agak bingung. Tapi di sini saya akan membahasnya secara singkat dan mudah dipahami. Dominan merupakan salah satu cara untuk mengetahui karakteristik seseorang, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Dengan mengetahui dominan seseorang, kita bisa mengetahui bagaimana seseorang berperilaku dan berkembang di lingkungan kerja.

Tahukah Anda bahwa dominan juga dapat memengaruhi cara seseorang mengekspresikan diri? Ada beberapa jenis dominan, termasuk jenis dominan visual, auditif, kinestetik dan lain-lain. Setiap jenis dominan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sebagai contoh, orang yang dominan visual akan lebih mudah memahami melalui gambar atau ilustrasi, sedangkan orang yang dominan kinestetik akan lebih mudah memahami melalui praktek langsung atau kegiatan yang melibatkan gerakan fisik.

Namun, penting juga bagi kita untuk tidak hanya memfokuskan pada satu jenis dominan saja, tetapi juga mampu mengembangkan keempat jenis dominan tersebut. Dengan demikian, kita bisa lebih fleksibel dalam berkomunikasi dan mampu menyesuaikan diri dengan berbagai situasi yang berbeda. Jadi, ayo pelajari lebih lanjut tentang apa itu dominan dan bagaimana dapat mempengaruhi kehidupan kita.

Pengertian dominan

Dominan adalah suatu sifat yang diturunkan dari gen tertentu dan menimbulkan efek yang lebih kuat dibandingkan dengan sifat lain dari gen yang berbeda pada pasangan homozigot. Dalam hal ini, gen yang dominan akan menunjukkan ekspresi fenotipik yang menonjol dibandingkan dengan gen resesif.

Hal ini berarti bahwa apabila individu memiliki gen dominan dan gen resesif pada pasangan alel tertentu, maka gen dominan yang akan menentukan ekspresi fenotipik yang ditampilkan oleh individu tersebut.

Sifat-sifat Dominan

Dominan adalah istilah yang sering digunakan dalam genetika dan pewarisan sifat pada makhluk hidup. Sifat-sifat dominan memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari sifat-sifat resesif. Berikut adalah beberapa sifat-sifat dominan:

  • Dominan selalu muncul ketika gen dominan hadir pada individu yang sama dengan gen resesif.
  • Apabila gen dominan hadir pada individu yang homozigot, maka sifat tersebut akan dipresentasikan dengan lebih kuat.
  • Pada individu heterozigot, sifat dominan dan sifat resesif akan muncul bersamaan, namun sifat dominan yang lebih dominan akan lebih dominan dalam ekspresi fenotipnya.

Banyak sifat-sifat yang dianggap dominan, misalnya warna rambut hitam, warna bola mata coklat, dan sifat kemampuan rasa manusia untuk mencium aroma bawang putih. Namun, ada juga sifat-sifat yang dianggap dominan pada satu populasi tetapi dapat bersifat resesif pada populasi lainnya.

Pentingnya Memahami Sifat-sifat Dominan

Memahami sifat-sifat dominan sangatlah penting dalam studi genetika. Sifat-sifat dominan dapat mempengaruhi bagaimana suatu sifat tersusun dalam populasi. Dalam pewarisan genetika, sifat-sifat dominan dapat membantu menentukan kemungkinan seseorang mewariskan sifat tertentu pada keturunannya.

Contohnya, jika seseorang memiliki sifat dominan yang mempengaruhi ketinggian tubuh, maka kemungkinan anak-anaknya juga akan memiliki sifat tersebut. Memahami sifat-sifat dominan juga dapat membantu dalam pemilihan tanaman dan hewan peliharaan untuk menghasilkan sifat-sifat yang diinginkan.

Tabel Sifat-sifat Dominan

Berikut adalah beberapa contoh sifat dominan pada makhluk hidup:

Sifat Dominan Contoh Organisme
Warna bunga merah Kacang polong
Rambut hitam Manusia
Bulu panjang Kucing
Bulu beludru Hamster

Memahami sifat-sifat dominan dapat membantu meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana sifat-sifat turun-temurun diteruskan dan berkembang pada makhluk hidup. Hal ini dapat membantu dalam berbagai bidang, termasuk pertanian, kesehatan, dan ekologi.

Contoh dominan pada tumbuhan

Dalam ilmu biologi, dominan atau yang juga disebut sebagai gen dominan adalah gen yang mampu mengekspresikan karakteristik tertentu pada organisme jika ada satu salinan atau lebih yang terdapat pada pasangan kromosom. Hal ini berlaku juga pada dunia tumbuhan. Berikut adalah beberapa contoh dominan pada tumbuhan:

  • Bunga merah pada tanaman kacang polong: Pada tanaman kacang polong, bunga merah adalah sifat dominan. Artinya, jika suatu tanaman memiliki satu atau lebih salinan gen yang mengekspresikan bunga merah, maka warna bunga yang dihasilkan akan merah. Namun, jika tanaman tersebut tidak memiliki gen bunga merah atau hanya memilikinya dalam jumlah yang sedikit, maka warna bunga akan menjadi putih atau pucat.
  • Biji kuning pada tanaman jagung: Biji kuning pada tanaman jagung juga merupakan sifat dominan. Gen yang mengontrol warna biji jagung memiliki dua alel: alel kuning dan alel putih. Jika jagung memiliki setidaknya satu alel kuning, maka warna bijinya akan kuning. Namun, jika tanaman tersebut tidak memiliki gen biji kuning atau hanya memilikinya dalam jumlah yang sedikit, maka warna bijinya akan putih.
  • Buah besar pada tanaman semangka: Salah satu sifat dominan pada tanaman semangka adalah ukuran buah yang besar dan berat. Jika tanaman tersebut memiliki satu atau lebih salinan gen yang mengontrol ukuran buah, maka buah yang dihasilkan akan besar dan berat. Namun, jika gen tersebut tidak ada atau hanya memiliki jumlah yang sedikit, maka ukuran buah yang dihasilkan akan lebih kecil dan ringan.

Pola Pewarisan Sifat Dominan di Tanaman

Bagaimana sifat dominan diturunkan dari satu generasi tumbuhan ke generasi berikutnya? Berikut adalah penjelasan mengenai pola pewarisan sifat dominan di tanaman:

TABEL

Gen Alel Fenotipe
Ukuran buah Besar (dominan) Besar
Ukuran buah Kecil (recessive) Kecil

Dalam tabel di atas, gen yang mengontrol ukuran buah merupakan gen dominan, sedangkan alel untuk ukuran buah yang kecil merupakan alel resesif. Artinya, dalam pasangan alel tersebut, alel yang dominan akan mengekspresikan warna biji jagung. Jadi, jika suatu tanaman semangka memiliki dua alel besar untuk gen ukuran buah, maka buah yang dihasilkan akan besar. Namun, jika tanaman tersebut memiliki alel kecil dan besar, maka alel yang dominan (besar) akan mengekspresikan karakteristik pada tanaman.

Contoh Dominan pada Hewan

Dalam genetika, dominan adalah karakteristik genetik yang menonjol di atas karakteristik lainnya yang disebut sebagai resesif. Dominan dituliskan dengan huruf besar (misalnya A) sementara resesif dituliskan dengan huruf kecil (misalnya a). Pada hewan, ada banyak contoh dari dominan yang mempengaruhi perilaku, morfologi atau penampilan fisik.

  • Kondisi acara simpanan pada lalat buah, Drosophila melanogaster, adalah contoh dominan. Adapun kondisi acara simpanan yang dominan ini adalah bentuk sayap yang membulat yang disebut sebagai sisi kapas. Gen yang bertanggung jawab atas sisi kapas adalah Ac yang merupakan alel dominan, sementara alel yang terkait dengan sayap yang melebar disebut sebagai Alel R.
  • Genotypic Black pada serangga adalah contoh dominan. Genotipe yang mempengaruhi warna konsisten di antara banyak jenis serangga seperti grashopper, lalat, lalat putih, dan Kumbang Japan. Populasi serangga dapat memiliki alel merah atau alel hitam tetapi setiap individu mencerminkan warna yang sama, berdasarkan dominan alel Black.
  • Banyak kucing hitam memiliki bulu dominan gen, B, yang menunjukkan warna hitam yang solid. Namun, ketika kucing dengan genotipe Bb dipasangkan dengan kucing dengan genotipe bb, dapat menghasilkan kucing dengan warna bulu hitam solid atau hitam putih bercorak tuxedo, yang menunjukkan sifat resesif yang lebih lemah tetapi jika dibawa bersama dengan gen dominan menghasilkan warna bulu hitam yang solid pada kucing.

Gen Faktor Pembekuan yang Mendominasi pada Kucing Melanistik

Pada kucing melanistik, gen faktor pembekuan (F) menunjukkan sifat dominannya. Kucing yang homozigot untuk F (FF) selalu memiliki warna hitam yang solid dan matanya berkilau hijau atau kuning kehijauan. Kucing yang heterozigot (Ff) juga memiliki warna hitam yang solid dan matanya berkilau hijau atau kuning kehijauan. Namun, kucing yang homozigot resesif (ff) coklat.

Genotipe Fenotipe Warna Bulu Fenotipe Warna Mata
FF Hitam solid Hijau/Kuning-kehijauan
Ff Hitam solid Hijau/Kuning-kehijauan
ff Coklat Coklat

Walaupun rekombinasi dapat terjadi pada genotipe Ff, namun mutasi yang menghasilkan melanisme ini masih belum diketahui mekanismenya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dominan

Dominan dalam konteks genetika merujuk pada sifat yang ditentukan oleh alel tertentu pada gen berpasangan, yang mengekspresikan dirinya pada organisme. Faktor-faktor tertentu dapat mempengaruhi dominansi genetik dan termasuk di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Kepentingan fungsional alel: Alel yang berfungsi lebih penting dalam menentukan sifat-sifat fisiologis dapat menjadi dominan, meskipun alel minor mungkin hadir dalam populasi.
  • Tipe interaksi alel: Tipe alel aksioma dapat mempengaruhi kekuatan dominansi genetik di antara alel-alel tertentu. Misalnya, alel yang menghasilkan melanin pada jagung menunjukkan tipe interaksi aksioma.
  • Efek lokasi: Urutan lokasi alel pada pasangan kromosom dapat mempengaruhi dominansi genetik. Alel yang terletak dekat dengan sentromer dapat menunjukkan dominansi lebih tinggi daripada alel yang terletak jauh dari sentromer.
  • Kehadiran alel netral: Kehadiran alel netral atau alel yang tidak merepresentasikan perbedaan fenotipik dapat mempengaruhi dominansi genetik. Dalam situasi ini, alel dominan dapat menunjukkan pengaruh lebih kuat daripada alel lainnya.
  • Kestabilan alel: Alel stabil yang mempertahankan sifat-sifatnya melalui generasi dapat menunjukkan dominansi lebih tinggi daripada alel yang tidak stabil.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dominansi genetik dapat diperjelas melalui visualisasi tabel interaksi gen. Tabel interaksi gen menunjukkan jenis interaksi alel dan efek dominansi yang diperlihatkan oleh alel-alel tertentu pada organisme. Contohnya tabel interaksi alel AB dapat dilihat di bawah ini:

Alel Alel Jenis Interaksi Phenotypic Ratio
AD BD Komplemen 9:7
AD B Dominan 9:3:4
AD bD Intermediat 9:6:1
AD b Rentang 9:4:3
aD BD Rentang 9:4:3
aD B Intermediat 9:6:1
aD bD Dominan 9:3:4
aD b Komplemen 9:7

Dalam tabel ini, interaksi alel komplemen menunjukkan bahwa kedua alel harus hadir untuk menghasilkan fenotipe yang diharapkan. Di sisi lain, efek dominan menunjukkan bahwa alel yang dominan menentukan fenotipe organisme. Efek intermediat menunjukkan adanya campuran fenotipe, sedangkan rentang menunjukkan variasi fenotipe dalam organisme.

Teori Pewarisan Dominan

Teori pewarisan dominan adalah teori genetik yang menjelaskan tentang gen dominan dalam suatu organisme. Gen dominan adalah jenis gen yang akan mengekspresikan dirinya secara langsung dalam sifat fisik dan perilaku organisme. Sementara itu, gen resesif tidak akan mengekspresikan dirinya jika hadir bersama dengan gen dominan.

  • Gen Dominan dan Resesif
  • Penentuan Dominansi
  • Penyalinan Gen

Gen dominan ditunjukkan dengan simbol kapital, sedangkan gen resesif dengan huruf kecil. Jika sebuah organisme memiliki dua kopi gen yang sama, maka organisme tersebut disebut homozigot. Jika organisme tersebut memiliki dua kopi gen yang berbeda, maka organisme tersebut disebut heterozigot.

Penentuan dominansi dapat dilihat melalui perbandingan antara heterozigot dan homozigot resesif pada keturunannya. Penyalinan gen terjadi pada saat pembentukan sel-sel gamet dan merupakan faktor penting dalam menjelaskan pewarisan genetik. Pada proses meiosis, terjadi pemisahan genetik di antara kromosom yang kemudian membentuk gamet.

Genotip Fenotip
AA Dominan
Aa Dominan
aa Resesif

Dalam table di atas, genotip AA dan Aa menunjukkan gen dominan, sedangkan genotip aa menunjukkan gen resesif. Fenotip organisme akan diwariskan berdasarkan genotipnya. Hal ini membuka peluang untuk melihat kemungkinan keturunan organisme dengan gen dominan atau resesif berdasarkan persentase yang dihasilkan pada proses pewarisan genetik.

Gen Dominan dan Gen Resesif

Gen adalah unit dasar pewarisan sifat yang terletak dalam kromosom. Dalam manusia, tiap sel tubuh mempunyai 23 pasang kromosom, yang terdiri dari satu kromosom warisan dari ibu dan satu dari ayah. Setiap kromosom mengandung banyak gen. Beberapa gen memiliki pengaruh lebih kuat dibandingkan gen lainnya, hal ini disebabkan oleh gen dominan dan gen resesif.

  • Gen Dominan
  • Gen dominan adalah gen yang mampu menunjukkan pengaruhnya pada sifat organisme, meskipun hanya ada satu salinan gen tersebut dalam pasangan kromosom. Pada contoh manusia, gen dominan ditunjukkan dengan menuliskannya dengan huruf kapital, seperti A atau B.

  • Gen Resesif
  • Gen resesif adalah gen yang hanya memiliki pengaruh pada organisme jika ada dua salinan dari gen tersebut dalam pasangan kromosom. Pada contoh manusia, gen resesif ditunjukkan dengan huruf kecil, seperti a atau b. Jika hanya terdapat satu salinan dari gen resesif, maka pengaruhnya tidak akan muncul.

Ketika seseorang memiliki dua salinan gen dominan, maka sifat yang diwariskan dari orang tua akan sepenuhnya ditentukan oleh gen tersebut. Namun, jika seseorang memiliki satu salinan gen dominan dan satu salinan gen resesif, maka sifat dominan tersebut akan muncul. Tetapi, gen resesif tersebut tetap akan terwariskan dan dapat muncul pada keturunan.

Untuk memudahkan pemahaman mengenai pewarisan sifat dominan dan resesif, dapat dilihat pada tabel berikut:

Gen Ayah Gen Ibu Sifat Yang Muncul
A A Semua keturunan akan memiliki sifat yang sama dengan orang tua
A a Semua keturunan akan memiliki sifat dominan dari gen A, namun sebagian keturunan akan memiliki gen resesif a yang terwariskan dari orang tua
a a Semua keturunan akan memiliki gen resesif a

Dalam ilmu genetika, pemahaman mengenai gen dominan dan gen resesif sangat penting karena mampu membantu mengidentifikasi kemungkinan sifat yang dapat muncul pada setiap keturunan dari suatu pasangan orang tua.

Perhitungan persentase pewarisan dominan

Dalam pewarisan genetik, gen dominan adalah gen yang lebih mempengaruhi karakteristik individu dibandingkan dengan gen resesif. Apabila seseorang memiliki gen dominan pada satu kromosom yang sama dengan gen resesif pada kromosom yang satunya, maka gen dominan tersebut akan mempengaruhi penampilan fisik individu. Namun, bagaimana cara menghitung persentase pewarisan gen dominan pada keturunan? Kenali penjelasannya di bawah ini.

  • Persentase pewarisan gen dominan pada keturunan yang dihasilkan dari perkawinan dua individu heterozigot (Aa) adalah 75% untuk genotipe Aa dan AA, dan 25% untuk genotipe aa.
  • Persentase pewarisan gen dominan pada keturunan yang dihasilkan dari perkawinan satu individu heterozigot (Aa) dan satu homozigot resesif (aa) adalah 50% untuk genotipe Aa dan 50% untuk genotipe aa.
  • Persentase pewarisan gen dominan pada keturunan yang dihasilkan dari perkawinan satu individu heterozigot (Aa) dan satu homozigot dominan (AA) adalah 50% untuk genotipe Aa dan 50% untuk genotipe AA.

Selain itu, terdapat tabel pewarisan gen dominan yang dapat digunakan sebagai pedoman. Tabel ini menunjukkan persentase pewarisan gen dominan pada keturunan yang dihasilkan dari perkawinan dua individu dengan berbagai genotipe. Contohnya, pada perkawinan antara individu Aa dan Aa, persentase pewarisan gen dominan adalah 25% untuk aa, 50% untuk Aa, dan 25% untuk AA.

A a
A AA Aa
a Aa aa

Dengan memahami perhitungan persentase pewarisan gen dominan, kita dapat memprediksi kemungkinan penampilan fisik dari keturunan dalam suatu perkawinan. Namun, perhitungan ini hanya sebagai pedoman dan tidak selalu menghasilkan hasil yang akurat. Faktor lain seperti mutasi genetik dan interaksi antara berbagai gen juga dapat memengaruhi penampilan fisik keturunan.

Manfaat Pengenalan Konsep Dominan

Memahami konsep dominan sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam pengambilan keputusan, manajemen diri, pergaulan, maupun bisnis. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari pengenalan konsep dominan:

  • Membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat dan efektif
  • Meningkatkan kemampuan dalam memimpin dan mengambil kontrol atas kehidupan sendiri
  • Memudahkan dalam memahami diri sendiri dan orang lain
  • Memperkuat kualitas hubungan dengan orang lain, baik dalam keluarga, teman, maupun kolega
  • Meningkatkan kemampuan untuk memotivasi dan mempengaruhi orang lain

Contoh Dominan dalam Berbagai Bidang

Konsep dominan tidak hanya berlaku dalam kehidupan sehari-hari, namun juga dalam berbagai bidang, seperti:

1. Matematika

Dalam matematika, bilangan yang lebih besar dari bilangan lain disebut sebagai dominan. Sebagai contoh, dalam penjumlahan 5 + 3, angka 5 merupakan bilangan yang dominan karena lebih besar dari angka 3.

2. Biologi

Pada manusia, ada gen yang bersifat dominan dan gen yang bersifat resesif. Gen dominan memiliki pengaruh yang lebih kuat pada sifat yang diturunkan, sedangkan gen resesif hanya memiliki pengaruh jika pasangannya juga merupakan gen resesif.

3. Fisika

Penerapan hukum Newton dalam fisika juga melibatkan konsep dominan. Hukum kedua Newton menyatakan bahwa gaya yang diberikan pada suatu objek proporsional terhadap percepatan yang dialami oleh objek tersebut, dengan massa objek sebagai faktor dominan.

Bidang Contoh Dominan
Matematika Bilangan dominan dalam penjumlahan
Biologi Gen dominan dalam pewarisan sifat
Fisika Massa objek sebagai faktor dominan dalam hukum kedua Newton

Sumber gambar: Unsplash

Penerapan Konsep Dominan pada Kehidupan Sehari-Hari

Seringkali konsep dominan dihubungkan dengan dunia matematika, seperti dalam hal vektor, aljabar, dan geometri. Namun, konsep dominan juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

Penerapan Konsep Dominan pada Kehidupan Sehari-Hari: Daftar Contoh

  • Dalam sebuah rapat, biasanya hanya beberapa orang memiliki pengaruh yang dominan dalam pengambilan keputusan.
  • Pada acara makan malam keluarga, satu atau dua hidangan seringkali menjadi dominan dan menjadi pusat perhatian para tamu.
  • Di antara berbagai macam batasan dalam kehidupan, biasanya ada satu atau dua faktor yang dominan dalam mempengaruhi pilihan dan tindakan seseorang.

Menjadikan Konsep Dominan sebagai Kunci Keberhasilan Anda

Dalam kehidupan, kita seringkali dikelilingi oleh banyak pilihan dan pengaruh yang berbeda. Namun, dengan memahami konsep dominan dan mengidentifikasi faktor-faktor dominan dalam kehidupan kita, kita dapat membuat keputusan yang lebih efektif dan mengarah ke arah yang ingin kita capai. Misalnya, jika kita ingin berhasil dalam karier, kita dapat fokus pada keterampilan dan kemampuan yang paling dominan dalam bidang tersebut.

Untuk membantu Anda mengidentifikasi faktor-faktor dominan dalam kehidupan Anda, berikut adalah tabel yang bisa Anda gunakan:

Faktor Pengaruh
Keahlian/keterampilan Mempengaruhi kualitas pekerjaan dan produktivitas
Waktu Mempengaruhi efisiensi dan prioritas tugas
Mentalitas Mempengaruhi kesehatan mental dan emosi
Lingkungan Mempengaruhi kreativitas dan motivasi
Keuangan Mempengaruhi kebebasan finansial dan stabilitas hidup

Dengan mengenali faktor-faktor dominan dalam hidup, kita dapat memfokuskan usaha dan energi kita pada hal-hal yang paling penting dan memprioritaskan tindakan kita. Dengan begitu, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencapai kesuksesan yang kita inginkan.

Apa itu Dominan?

Dominan adalah partikel atau komponen yang mendominasi dalam suatu campuran atau sistem. Dalam psikologi, dominan mengacu pada sifat atau karakteristik yang cenderung lebih kuat daripada yang lainnya. Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar apa itu dominan:

1. Apa yang dimaksud dengan dominan dalam genetika?

Dalam genetika, dominan merujuk pada gen yang akan diunggulkan pada generasi berikutnya, sehingga menentukan karakteristik yang akan dimiliki oleh keturunan, bahkan jika hanya ada satu salinan gen yang dominan.

2. Bagaimana cara menentukan apakah sifat atau karakteristik itu dominan atau tidak?

Untuk menentukan apakah sifat atau karakteristik itu dominan, perhatikan apakah sifat tersebut muncul pada keturunan atau tidak. Jika sifat tersebut muncul pada keturunan, kemungkinan besar sifat tersebut dominan.

3. Apa bedanya antara dominan dan resesif?

Jika dominan adalah sifat yang mendominasi dalam keturunan, resesif adalah sifat yang tertutup atau terselubungi oleh sifat dominan, sehingga hanya muncul jika ada dua salinan gen yang sama.

4. Apa contoh sifat atau karakteristik yang dominan dalam manusia?

Beberapa contoh sifat atau karakteristik yang dominan dalam manusia adalah rambut lurus, kelopak mata tunggal, mendengar warna-suara (sinestesia), dan gigi runcing.

5. Apakah sifat yang dominan selalu lebih baik daripada yang resesif?

Tidak selalu. Meskipun sifat yang dominan cenderung lebih banyak muncul pada keturunan, itu tidak berarti sifat tersebut lebih baik daripada yang resesif. Setiap sifat atau karakteristik memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

6. Apa peran dominan dalam penentuan jenis kelamin manusia?

Gen yang menentukan jenis kelamin manusia terletak pada kromosom X dan Y. Kromosom Y cenderung mendominasi dalam menentukan jenis kelamin laki-laki, sementara kromosom X mendominasi dalam menentukan jenis kelamin perempuan.

7. Apakah sifat dominan bisa berubah menjadi sifat resesif?

Tidak, sifat atau karakteristik yang sudah dominan tidak bisa berubah menjadi resesif. Namun, jika ada kombinasi gen yang berbeda pada suatu keturunan, sifat resesif bisa muncul dan mendominasi.

Terima kasih sudah membaca!

Sekarang Anda sudah memahami apa itu dominan dan beberapa hal yang perlu diketahui seputar sifat atau karakteristik tersebut. Jangan lupa untuk kembali ke situs kami untuk mempelajari topik menarik lainnya. Sampai jumpa lagi!