Apa Itu Ejakulasi Dini? Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Siapa yang tidak kenal dengan istilah ejakulasi dini? Masalah ini kerap dialami oleh para pria di seluruh dunia dan menjadi salah satu gangguan seksual paling umum. Apa itu ejakulasi dini? Secara sederhana, hal ini terjadi ketika seorang pria mengalami ejakulasi terlalu cepat saat berhubungan seksual. Biasanya, ejakulasi dini terjadi dalam waktu kurang dari dua menit setelah penetrasi.

Ejakulasi dini dapat menjadi masalah serius bagi kehidupan seksual seorang pria. Selain dapat mempengaruhi kualitas hubungan intim dengan pasangan, juga dapat menurunkan rasa percaya diri dan, pada akhirnya, mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Namun, jangan khawatir. Terdapat berbagai cara untuk mengatasi ejakulasi dini, mulai dari pengobatan medis hingga teknik pernapasan dan pemanasan sebelum berhubungan seksual.

Bagi para pria yang mengalami ejakulasi dini, jangan malu untuk mencari bantuan atau berkonsultasi dengan dokter ahli. Dalam banyak kasus, ejakulasi dini dapat diatasi dengan perawatan sederhana atau perubahan gaya hidup. Seiring dengan semakin terbukanya masyarakat dalam berbicara tentang masalah kesehatan seksual, penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran tentang ejakulasi dini dan cara mengatasi masalah ini agar kehidupan seksual kita dapat berkembang dengan sehat dan positif.

Definisi ejakulasi dini

Ejakulasi dini merupakan kondisi di mana seorang pria mengalami ejakulasi dengan cepat saat berhubungan seksual. Terdapat beberapa definisi ejakulasi dini dari berbagai sumber, namun secara umum, ejakulasi dini didefinisikan sebagai ketidakmampuan menunda ejakulasi hingga mencapai kepuasan seksual yang diinginkan oleh pasangan. Pada umumnya, ejakulasi dini terjadi dalam waktu satu hingga dua menit setelah penetrasi vagina.

  • Pada beberapa kasus, ejakulasi dini dapat pula terjadi sebelum penetrasi atau bahkan ketika sedang melakukan aktivitas masturbasi.
  • Secara medis, ejakulasi dini dibagi menjadi dua jenis, yaitu ejakulasi dini primer dan ejakulasi dini sekunder. Ejakulasi dini primer terjadi sejak awal berhubungan seksual dan biasanya terjadi sepanjang hidup. Sedangkan ejakulasi dini sekunder terjadi setelah sebelumnya dapat melakukan hubungan seksual dengan durasi yang normal.

Ejakulasi dini dapat menimbulkan masalah dalam kehidupan seksual dan dapat memengaruhi keharmonisan hubungan pasangan. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab dan tata cara penanganan ejakulasi dini.

Faktor Penyebab Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini adalah kondisi ketidakmampuan untuk menahan ejakulasi selama hubungan seksual. Beberapa faktor dapat memicu terjadinya ejakulasi dini pada pria, baik itu faktor psikologis maupun fisik. Berikut adalah beberapa faktor penyebab ejakulasi dini:

  • Stres
  • Stres bisa menjadi penyebab ejakulasi dini pada pria. Stres dapat memicu ketegangan dan kecemasan, yang memengaruhi kelancaran fungsi otak dan sistem saraf, termasuk kemampuan untuk mengendalikan ejakulasi.

  • Gangguan Hormonal
  • Gangguan hormonal seperti kadar testosteron yang rendah juga dapat menjadi penyebab terjadinya ejakulasi dini pada pria. Kadar testosteron yang rendah dapat memengaruhi kesehatan seksual, termasuk libido dan ejakulasi.

  • Kelainan Prostat
  • Beberapa kelainan prostat seperti prostatitis atau pembengkakan prostat juga bisa memicu ejakulasi dini. Prostatitis dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan saat ejakulasi, yang bisa memengaruhi ketahanan pria untuk menahan ejakulasi.

Selain itu, faktor-faktor fisik seperti kelelahan, penggunaan obat-obatan tertentu, ataupun penyakit tertentu seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan saraf juga bisa memicu terjadinya ejakulasi dini.

Untuk mengetahui penyebab ejakulasi dini yang dialami, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter ahli. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pria tersebut.

Tips Mengatasi Ejakulasi Dini

Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi ejakulasi dini adalah sebagai berikut:

  • Kurangi stres dan kecemasan
  • Pengurangan stres dan kecemasan bisa membantu meningkatkan kemampuan pria untuk mengendalikan ejakulasi, seperti dengan bermeditasi, yoga, atau terapi kognitif perilaku.

  • Lakukan terapi atau konseling
  • Terapi atau konseling psikologis dapat membantu mengatasi faktor psikologis yang bisa memicu ejakulasi dini, seperti kecemasan atau trauma psikologis.

  • Kombinasikan teknik-teknik pernapasan dan relaksasi
  • Teknik pernapasan dan relaksasi seperti deep breathing atau progressive muscle relaxation dapat membantu meminimalkan ketegangan saat berhubungan seksual.

Obat-Obatan dan Pengobatan

Obat-obatan seperti antidepresan dan obat bius topikal dapat membantu mengatasi ejakulasi dini, namun sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter ahli sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut.

Nama Obat Kegunaan
SSRIs (serotonin reuptake inhibitors) Obat antidepresan yang dapat membantu menunda ejakulasi pada pria
Lidocaine atau Prilocaine Cream Obat bius topikal yang diterapkan pada penis untuk mengurangi sensitivitas dan menunda ejakulasi

Jika kondisi ejakulasi dini disebabkan oleh faktor fisik seperti diabetes atau gangguan hormonal, dokter dapat memberikan terapi penggantian hormon atau medikasi untuk membantu mengatasi masalah tersebut.

Dalam semua kasus ejakulasi dini, sangat penting untuk menjaga komunikasi yang baik dengan pasangan dan berkonsultasi dengan dokter ahli untuk mengetahui kondisi dan pengobatan terbaik yang bisa dilakukan.

Jenis-jenis Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini merupakan salah satu masalah seksual yang sering dialami oleh kaum pria. Kondisi ini ditandai oleh keluarnya sperma secara cepat atau kurang dari 2 menit selama aktivitas seksual. Meskipun masalah ini sering terjadi, namun jenis-jenis ejakulasi dini sebenarnya dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya.

  • Ejakulasi Dini Primer: Jenis ejakulasi dini ini terjadi pada pria yang telah mengalami masalah ini sejak pertama kali aktivitas seksual dilakukan. Kondisi ini disebabkan oleh faktor psikologis seperti kecemasan, depresi, atau trauma. Karena faktor dari dalam, ejakulasi dini primer menjadi lebih sulit untuk diobati.
  • Ejakulasi Dini Sekunder: Jenis ejakulasi dini ini muncul setelah sebelumnya pria memiliki pengalaman seksual yang normal. Hal ini sering disebabkan oleh faktor fisik seperti penyakit diabetes, gangguan prostat, atau efek samping obat-obatan. Karena hal ini disebabkan oleh faktor fisik, ejakulasi dini sekunder lebih mudah diatasi dengan pengobatan medis dan modifikasi gaya hidup.

Penyebab dari jenis-jenis ejakulasi dini tersebut harus dipahami dengan baik agar dapat menemukan pengobatan yang tepat. Konsultasi dengan dokter atau terapis seksual dapat membantu menentukan penyebab dan memberikan penanganan yang sesuai.

Di samping pengobatan medis, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi atau mengurangi ejakulasi dini antara lain dengan terapi perilaku, teknik relaksasi, serta dengan mengubah gaya hidup seperti meningkatkan olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol atau tembakau.

Jadi, tidak perlu merasa malu atau takut untuk berkonsultasi dengan dokter atau terapis seksual jika mengalami masalah ejakulasi dini. Dengan penanganan yang tepat dan upaya yang terus dilakukan, ejakulasi dini bisa diatasi dan beraktivitas seksual pun dapat dinikmati dengan lebih baik.

Gejala Ejakulasi Dini

Sebagian besar pria pernah mengalami ejakulasi dini dalam hidupnya. Namun, ketika hal ini terjadi secara teratur, bisa jadi mengindikasikan adanya kondisi medis serius. Berikut adalah beberapa gejala ejakulasi dini:

  • Mendapatkan orgasme dalam waktu kurang dari 2 menit dari penetrasi
  • Tidak dapat menunda ejakulasi ketika melakukan hubungan seksual
  • Merasakan ketidaknyamanan atau rasa cemas yang berlebihan saat berhubungan seksual
  • Menghindari hubungan seksual karena takut mengalami ejakulasi dini

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan ke dokter. Ada beberapa jenis ejakulasi dini yang disebutkan di bawah ini:

Jenis Keterangan
Persisten atau primer Terjadi sejak awal kehidupan seksual seseorang dan dapat terus berlanjut seumur hidupnya.
Pertama kali atau sekunder Terjadi setelah seseorang telah memiliki pengalaman seksual yang baik dalam menunda ejakulasi sebelumnya.
Situasional Hanya terjadi pada jenis hubungan seksual tertentu atau hanya pada saat tertentu saja.

Ejakulasi dini memang bisa menyebabkan stres dan ketidaknyamanan dalam hubungan seksual, tetapi hal ini bisa diatasi dengan mengubah gaya hidup, melakukan teknik relaksasi, serta berkonsultasi dengan dokter. Setelah diagnosis diketahui, dokter biasanya akan memberikan instruksi atau resep pengobatan yang sesuai.

Diagnosis Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini (ED) yang persisten harus didiagnosis lebih dulu sebelum dapat direkomendasikan terapi dan tindakan pengobatan. Berikut adalah beberapa cara dalam menentukan diagnosis ED:

  • Pemeriksaan fisik dan wawancara medis: dokter akan menanyakan riwayat gairah seksual seseorang, waktu dari stimulasi hingga terjadi ejakulasi, serta apakah ejakulasi terjadi sebelum atau saat penetrasi. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik pada penis, testis, dan kelenjar prostat.
  • Tes laboratorium: tes darah dapat dilakukan untuk mengecek kadar hormon tertentu, seperti testosteron dan prolaktin, yang dapat mempengaruhi fungsi seksual. Tes urine juga dapat dilakukan untuk mengecek adanya infeksi saluran kemih atau gangguan fungsi kandung kemih.
  • Penggunaan alat bantu: dokter dapat merekam aktivitas otot di sekitar penis selama pasien tertidur untuk menentukan apakah pasien mengalami ejakulasi waktu tidur atau tidak.

Setelah dilakukan diagnosis, dokter dapat menyesuaikan terapi yang sesuai dengan kondisi pasien. Hal ini penting untuk mengatasi masalah ED dan meningkatkan kualitas hubungan seksual pasien.

Pengobatan Ejakulasi Dini Non-Medikamentosa

Ejakulasi dini adalah salah satu masalah seksual yang umum terjadi pada pria. Pada umumnya, gejala ini dapat diatasi dengan pengobatan non-medikamentosa. Ada beberapa terapi yang bisa dilakukan, berikut adalah pengobatan ejakulasi dini non-medikamentosa yang bisa diikuti:

  • Terapi perilaku
  • Terapi seksual
  • Terapi komunikasi

Terapi-terapi tersebut mungkin tidak dikenal oleh banyak orang. Berikut adalah penjelasannya:

1. Terapi perilaku

Terapi perilaku dapat membantu pria untuk memperpanjang waktu bercinta dengan mengontrol ejakulasi. Terapi ini melibatkan teknik-teknik relaksasi, seperti teknik napas, meditasi, atau yoga untuk membantu meredakan kecemasan dan meningkatkan kontrol diri.

2. Terapi seksual

Terapi seksual melibatkan latihan sebagai pasangan untuk meningkatkan keintiman dan kepercayaan diri. Dalam terapi ini, pasangan akan didorong untuk mengembangkan komunikasi yang lebih terbuka dan saling mendukung satu sama lain untuk mencari cara yang lebih memuaskan dan memperpanjang waktu bercinta.

3. Terapi komunikasi

Terapi komunikasi dapat membantu mengatasi ejakulasi dini dan masalah seksual lainnya. Dalam terapi ini, pasangan didorong untuk berbicara secara jujur dan terbuka tentang kebutuhan dan harapan masing-masing dalam hubungan seksual mereka. Hal ini dapat membantu meningkatkan pengertian dan rasa hormat satu sama lain, serta membantu mencari solusi yang memuaskan bagi kedua belah pihak.

Teknik-teknik terapi perilaku untuk ejakulasi dini Persentase pria yang mengalami peningkatan waktu bercinta setelah melakukan terapi perilaku
Teknik tekan-sentuh 50-60%
Teknik “stop-start” 70-80%
Teknik squeeze 80-90%

Teknik-teknik terapi perilaku telah terbukti efektif dalam mengatasi ejakulasi dini. Meskipun begitu, tetap diperlukan kerjasama dan komunikasi yang baik antara pasangan dalam menjalankan terapi ini.

Pengobatan Ejakulasi Dini dengan Obat-obatan

Ejakulasi dini merupakan masalah seksual yang sering dialami oleh pria. Namun, ejakulasi dini dapat diobati dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan obat-obatan. Berikut adalah beberapa obat yang dapat digunakan untuk mengatasi ejakulasi dini:

  • Obat Antidepresan
  • Obat antidepresan seperti fluoxetine dan sertraline dapat membantu mengatasi ejakulasi dini. Obat ini bekerja dengan meningkatkan kadar serotonin pada otak, sehingga dapat membantu menunda ejakulasi.

  • Obat Anestesi Topikal
  • Obat anestesi topikal seperti lidocaine dan prilocaine dapat digunakan untuk mengurangi sensitivitas pada penis, sehingga dapat membantu menunda ejakulasi. Obat ini biasanya dioleskan pada penis sebelum berhubungan seks.

  • Obat-obatan untuk Meningkatkan Ereksi
  • Obat-obatan seperti sildenafil, tadalafil, dan vardenafil dapat membantu meningkatkan ereksi penis dan memperpanjang durasi hubungan seksual. Hal ini dapat membantu mengatasi ejakulasi dini yang disebabkan oleh masalah ereksi.

Sebelum menggunakan obat-obatan untuk mengatasi ejakulasi dini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Selain itu, pastikan untuk mengikuti aturan pakai obat yang diberikan oleh dokter, dan hindari penggunaan obat tanpa resep dokter.

Name Jenis Obat
Fluoxetine Antidepresan
Sertraline Antidepresan
Lidocaine Anestesi Topikal
Prilocaine Anestesi Topikal
Sildenafil Obat untuk Meningkatkan Ereksi
Tadalafil Obat untuk Meningkatkan Ereksi
Vardenafil Obat untuk Meningkatkan Ereksi

Obat-obatan dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi ejakulasi dini. Namun, penggunaan obat-obatan harus diimbangi dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, seperti mengurangi stres, menjaga kebugaran tubuh, dan meningkatkan kualitas tidur.

Terapi Psikologis untuk Ejakulasi Dini

Salah satu jenis terapi yang dikenal untuk mengatasi ejakulasi dini adalah terapi psikologis. Terapi ini melibatkan bantuan dari seorang profesional yang ahli di bidang kesehatan mental dan psikologi.

Terapi psikologis ini dapat membantu pasien yang mengalami ejakulasi dini dengan cara mengatasi masalah-masalah psikologis yang mungkin menjadi penyebab dari ejakulasi dini tersebut. Berikut adalah beberapa bentuk terapi psikologis untuk ejakulasi dini:

  • Pembicaraan terapeutik: Pasien diajak untuk membicarakan masalah terkait ejakulasi dini secara terbuka dengan terapis, sehingga dapat mencari solusi yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
  • Teknik relaksasi: Terapis akan mengajarkan teknik relaksasi yang dapat membantu pasien mengendalikan emosi dan ketegangan yang mungkin menjadi penyebab dari ejakulasi dini.
  • Teknik distraksi: Salah satu teknik yang sering digunakan dalam terapi psikologis untuk ejakulasi dini adalah teknik distraksi atau mengalihkan perhatian pada stimulus yang lain saat berhubungan seksual.

Terapi psikologis ini mungkin memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode medis lainnya, tetapi dapat memberikan hasil yang lebih tahan lama. Pasien harus konsisten dalam mengikuti terapi ini serta membuka diri terhadap terapis agar terapi psikologis dapat memberikan hasil yang optimal.

Berikut adalah beberapa teknik yang dapat digunakan dalam terapi psikologis untuk ejakulasi dini:

Teknik Terapi Psikologis untuk Ejakulasi Dini Penjelasan
Teknik squeeze Menekan ujung penis saat merasa akan ejakulasi dan menunggu sampai hasrat seksual menurun.
Teknik stop-start Memulai dan menghentikan penetrasi saat sedang berhubungan seksual untuk mengontrol ejakulasi.

Dalam terapi psikologis, terapis akan membantu pasien untuk memilih teknik yang sesuai dengan kebutuhan pasien.

Komplikasi Ejakulasi Dini

Ejakulasi Dini dapat mempengaruhi kehidupan seksual pria dan pasangannya secara signifikan. Ejakulasi Dini dapat menyebabkan ketidakpuasan seksual dan kecemasan di antara pasangan, yang dapat merusak hubungan mereka. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan:

  • Stres dan kecemasan
  • Depresi
  • Rendahnya harga diri
  • Gangguan interpersonal
  • Kehilangan kepercayaan diri di ranjang
  • Menurunnya gairah seksual
  • Ketakutan dalam melakukan hubungan seksual
  • Gangguan dalam hubungan sosial
  • Gangguan dalam kehidupan perkawinan

Untuk mengatasi ejakulasi dini dan menghindari komplikasi yang mungkin terjadi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau terapis seksual. Ada beberapa metode pengobatan yang tersedia, termasuk terapi perilaku dan pengobatan obat-obatan.

Perawatan medis dapat membantu mengatasi ejakulasi dini dan mengurangi komplikasi yang mungkin terjadi. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda mengalami masalah seksual yang mempengaruhi kehidupan Anda dan pasangan.

Komplikasi Akibat
Ketidakpuasan seksual Pasangan merasa tidak puas dan tidak terhubung secara seksual dengan pria
Kecemasan dan stres Pria merasa tertekan dalam melakukan hubungan seksual, yang dapat memperburuk ejakulasi dini yang ada
Gangguan psikologis Tidak hanya pasangan, pria yang mengalami ejakulasi dini dapat mengalami penurunan harga diri dan depresi
Masalah dalam hubungan Ejakulasi dini dapat merusak hubungan antara pasangan sebagai akibat dari ketidakpuasan seksual
Menurunnya kualitas kehidupan Ejakulasi dini dapat mengganggu kehidupan seksual dan kehidupan perkawinan secara keseluruhan

Ingatlah bahwa ejakulasi dini dapat diobati dan diatasi. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis dan konsultasi untuk mendapatkan perawatan yang sesuai. Dengan pengobatan yang tepat dan dukungan keluarga/pasangan, Anda dapat berharap untuk mengatasi ejakulasi dini dan memulihkan kehidupan seksual yang sehat dan memuaskan.

Pencegahan Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini adalah masalah seksual yang sering dialami oleh banyak pria. Namun, masalah ini dapat dicegah dengan beberapa cara berikut:

  • Melakukan masturbasi sebelum melakukan hubungan seksual untuk mengurangi sensitivitas penis.
  • Menggunakan kondom agar sensitivitas penis teredam dan mampu bertahan lebih lama.
  • Berlatih teknik menahan ejakulasi dengan melakukan latihan Kegel secara rutin.
  • Berlatih relaksasi dan meditasi untuk mengurangi stres dan kecemasan yang dapat memicu ejakulasi dini.
  • Mengkonsumsi makanan sehat dan menjaga berat badan ideal untuk menjaga kesehatan seksual.
  • Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol yang dapat memperburuk ejakulasi dini.
  • Berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mengatasi masalah ejakulasi dini.

Pentingnya Pencegahan Ejakulasi Dini

Pencegahan ejakulasi dini sangat penting untuk menjaga kesehatan seksual dan kepuasan bercinta. Selain itu, pencegahan dapat membantu menghindari masalah yang lebih serius seperti disfungsi ereksi dan gangguan psikologis. Dengan melakukan upaya pencegahan yang tepat, pria dapat mempertahankan kesehatan seksualnya dan meningkatkan kualitas hubungan intim dengan pasangan.

Terapi untuk Mengatasi Ejakulasi Dini

Jika pencegahan ejakulasi dini tidak berhasil, maka sebaiknya pria segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan terapi yang tepat. Beberapa terapi yang umum digunakan untuk mengatasi ejakulasi dini adalah sebagai berikut:

Terapi Keterangan
Terapi Perilaku Melatih pria untuk lebih memahami tubuhnya dan mengurangi kecemasan selama berhubungan seksual.
Terapi Obat-obatan Menggunakan obat-obatan seperti antidepresan, lidokain, dan tramadol untuk mengurangi sensitivitas penis.
Terapi Seksual Menggunakan teknik dan latihan khusus untuk meningkatkan kualitas bercinta dan menunda ejakulasi.

Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi atau terapi lainnya untuk mengatasi masalah ejakulasi dini. Namun, sebaiknya pria selalu melakukan upaya pencegahan untuk menjaga kesehatan seksualnya dan mencegah terjadinya ejakulasi dini.

FAQ Apa Itu Ejakulasi Dini?

1. Apa definisi ejakulasi dini?

Ejakulasi dini adalah kondisi ketika seorang pria mengalami ejakulasi terlalu cepat selama hubungan seksual, biasanya sebelum ia atau pasangannya mencapai orgasme.

2. Berapa lama waktu yang dianggap sebagai ejakulasi dini?

Waktu ejakulasi yang dianggap sebagai ejakulasi dini bervariasi tergantung pada individu, tapi umumnya dianggap kurang dari dua menit atau kurang dari enam kontraksi otot.

3. Apa penyebab ejakulasi dini?

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ejakulasi dini termasuk faktor biologis, psikologis, dan lingkungan, seperti stres, tekanan, dan kondisi medis tertentu.

4. Apa tanda-tanda ejakulasi dini?

Tanda-tanda yang sering dialami oleh pria yang mengalami ejakulasi dini meliputi kesulitan mengendalikan ejakulasi, ejakulasi terlalu cepat, dan kesulitan mencapai orgasme.

5. Apa dampak ejakulasi dini pada hubungan?

Ejakulasi dini dapat mempengaruhi hubungan dan kualitas seksual yang dialami oleh pasangan. Pasangan bisa merasa kecewa dan frustrasi, serta merasa kedekatan secara fisik kurang.

6. Bagaimana cara mengobati ejakulasi dini?

Ada beberapa cara mengobati ejakulasi dini, seperti terapi perilaku, teknik relaksasi, obat-obatan, dan terapi pasangan. Solusi terbaik dapat berbeda-beda tergantung kondisi individu.

7. Bisakah ejakulasi dini disembuhkan?

Selama banyak waktu, ejakulasi dini telah dianggap sebagai kondisi yang tidak dapat disembuhkan secara permanen. Namun, banyak solusi yang tersedia untuk membantu mengatasi masalah ini dan memperbaiki kualitas hubungan seksual.

Terima kasih Sudah Membaca!

Kami berharap informasi di atas dapat membantu Anda memahami apa itu ejakulasi dini dan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Jika Anda mengalami masalah ini, ada banyak sumber daya dan bantuan yang tersedia. Jangan ragu untuk menghubungi dokter atau ahli terkait lainnya untuk mendapatkan bantuan. Terima kasih atas kunjungan Anda dan jangan lupa untuk kembali lagi untuk informasi kesehatan terbaru!