Apa Itu Mastitis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Mastitis adalah masalah yang sering terjadi pada wanita yang sedang menyusui. Ketika seorang ibu merasa sakit atau merasa ketidaknyamanan pada payudaranya, hal ini dapat menjadi tanda-tanda mastitis. Biasanya, mastitis menyerang satu payudara dan terlihat di area yang terletak di bawah sisi payudara. Namun, hanya karena Anda tidak merasa sakit, maka itu tidak berarti bahwa Anda tidak mengalami mastitis. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda dari mastitis dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghindarinya.

Penyebab mastitis bisa bervariasi, mulai dari infeksi bakteri hingga luka. Perubahan hormon yang terjadi pada tubuh ibu juga dapat memicu terjadinya mastitis. Meskipun mastitis umumnya terjadi pada wanita yang sedang menyusui, tetapi wanita yang tidak menyusui juga dapat mengalaminya. Jika Anda mengalami demam yang tidak ada sebabnya atau rasa sakit pada payudara, maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui apakah Anda mengalami mastitis atau tidak.

Sering kali, mastitis dapat diobati dengan perawatan rumah seperti kompres hangat, menghindari penggunaan sabun atau lotion yang keras pada payudara, dan sejenisnya. Namun, jika kondisi yang Anda alami semakin buruk, maka Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Jadi, jika Anda mengalami masalah ini, jangan ragu untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar Anda bisa pulih dari mastitis dengan cepat dan mudah.

What is mastitis?

Mastitis adalah kondisi medis yang terjadi ketika kelenjar susu menjadi meradang pada wanita yang sedang menyusui. Mastitis pada awalnya muncul sebagai infeksi bakteri pada payudara yang menyebabkan peradangan. Wanita yang mengalami mastitis biasanya mengalami rasa sakit, kemerahan, dan pembengkakan pada payudara dan dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk menyusui. Menurut sumber, sekitar 20% hingga 30% dari wanita yang sedang menyusui mengalami mastitis pada suatu waktu saat menyusui.

Causes of Mastitis

Mastitis adalah sebuah kondisi di mana payudara mengalami inflamasi yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau penyumbatan saluran susu. Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya mastitis, di antaranya:

  • Tidak lancarnya aliran ASI
  • Tekanan payudara yang terlalu besar
  • Luka pada puting susu
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Bakteri yang masuk ke dalam saluran susu melalui luka atau retakan pada kulit
  • Kondisi hidup yang tidak sehat, seperti kurang istirahat, kurang melakukan olahraga, dan kurang mengonsumsi nutrisi yang seimbang

Jenis-jenis Bakteri yang Menyebabkan Mastitis

Bakteri yang dapat menyebabkan mastitis adalah stafilokokus aureus, streptococcus agalactiae, streptococcus uberis, dan escherichia coli. Berikut adalah tabel yang menjelaskan jenis-jenis bakteri dan cara penyebarannya:

Jenis Bakteri Cara Penyebaran
Staphylococcus aureus Tercemar dari permukaan kulit atau hidung orang yang terinfeksi
Streptococcus agalactiae Normal terdapat pada saluran kelamin wanita yang sehat
Streptococcus uberis Terdapat pada kotoran sapi
Escherichia coli Terdapat pada feses manusia atau hewan dan dapat masuk ke dalam saluran susu melalui retakan pada kulit

Faktor Risiko Terjadinya Mastitis

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya mastitis, seperti:

  • Periode menyusui yang panjang
  • Sering mengalami penyumbatan saluran susu
  • Tidak benar dalam teknik menyusui
  • Tekanan pada payudara yang terlalu besar saat mengepam ASI
  • Memakai bra yang terlalu ketat atau menyebabkan iritasi pada kulit payudara
  • Menderita diabetes atau kondisi medis lainnya yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh

Dengan memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan mastitis, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya kondisi ini atau mengobatinya secara dini jika sudah terjadi.

Gejala Mastitis

Mastitis adalah kondisi yang umum terjadi pada ibu menyusui, di mana terjadi peradangan pada jaringan payudara. Kondisi ini biasanya terjadi pada satu payudara, namun bisa juga terjadi pada kedua payudara. Berikut adalah gejala-gejala mastitis yang perlu diwaspadai oleh ibu menyusui:

  • Payudara terasa sensitif dan nyeri saat disentuh atau dipencet
  • Payudara membengkak dan terasa penuh atau tegang
  • Muncul benjolan atau tonjolan pada payudara

Gejala mastitis juga dapat disertai dengan demam tinggi, menggigil, dan merasa lelah atau lemas. Jika kondisi ini tidak diobati, maka bisa berisiko meninggalkan bekas luka pada payudara dan mengganggu proses menyusui.

Jenis-Jenis Mastitis

Mastitis adalah peradangan yang terjadi pada jaringan payudara dan bisa menyebabkan rasa sakit, bengkak, serta rusaknya jaringan payudara. Berikut ini adalah beberapa jenis mastitis yang paling umum terjadi:

  • Mastitis Laktasi, yaitu jenis infeksi yang terjadi pada ibu menyusui. Hal ini umumnya disebabkan oleh adanya luka pada puting susu, sehingga memungkinkan bakteri untuk masuk dan menyebabkan infeksi. Mastitis laktasi dapat menyebabkan demam, rasa sakit pada payudara, serta pembengkakan.
  • Mastitis Non-Laktasi, yaitu jenis mastitis yang terjadi pada wanita yang tidak sedang menyusui. Hal ini umumnya disebabkan oleh luka pada puting susu atau iritasi pada jaringan payudara. Mastitis nonlaktasi dapat terjadi pada wanita dari segala usia, dan seringkali tidak dianggap sebagai tanda kanker payudara.
  • Peradangan pada Kelenjar Getah Bening, yaitu jenis mastitis yang terjadi ketika kelenjar getah bening di bawah ketiak mengalami peradangan. Hal ini dapat menyebabkan payudara membengkak dan terasa sakit, serta terdapat benjolan di bawah ketiak.
  • Mastitis Granulomatous, yaitu jenis mastitis yang cenderung lebih jarang terjadi dibandingkan dengan jenis mastitis lainnya. Hal ini dapat menyebabkan jaringan parut dan pembentukan benjolan pada payudara. Mastitis granulomatous umumnya terjadi pada wanita setelah menopause.

Diagnosa Mastitis

Mastitis adalah peradangan pada payudara yang biasanya terjadi pada ibu menyusui dan dapat menyebabkan nyeri, kemerahan, pembengkakan, dan demam. Diagnosa mastitis dapat dilakukan dengan beberapa cara, termasuk:

  • Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada payudara Anda untuk mencari tanda-tanda inflamasi dan rasa sakit.
  • Pemeriksaan air susu: Dokter akan memeriksa air susu Anda untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda infeksi pada sel-sel dalam air susu.
  • Ultrasonografi: Tes ini dapat membantu dokter menentukan apakah ada abses di payudara Anda dan apakah ada cairan yang terakumulasi di dalamnya.

Setelah mastitis didiagnosis, dokter bisa meresepkan obat-obatan tertentu seperti antibiotik untuk membantu memerangi infeksi, serta mengajarkan teknik untuk mengeluarkan susu dari payudara Anda dengan lebih efektif.

Risk factors of mastitis

Mastitis merupakan suatu kondisi yang umum terjadi pada ibu menyusui. Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya mastitis pada ibu menyusui. Faktor risiko ini dapat dibagi menjadi:

  • Trauma pada payudara
  • Infeksi
  • Stres fisik dan emosional
  • Kondisi kesehatan yang buruk
  • Kurangnya dukungan sosial
  • Kebiasaan Menyusui

Salah satu faktor risiko paling umum adalah trauma pada payudara. Trauma pada payudara dapat terjadi saat menyusui, termasuk dalam bentuk posisi dan teknik yang tidak benar, serta pemakaian bra yang salah. Selain itu, infeksi juga dapat menjadi faktor risiko. Infeksi payudara dapat terjadi karena bakteri yang masuk melalui puting susu yang lecet atau terbuka.

Stres fisik dan emosional dapat meningkatkan risiko mastitis dengan menurunkan sistem kekebalan tubuh. Kondisi kesehatan yang buruk seperti diabetes, asma, atau gangguan tiroid dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi.

Kurangnya dukungan sosial dari keluarga dan pasangan juga dapat meningkatkan risiko mastitis. Ibu yang tidak mendapatkan dukungan yang memadai dapat merasa stres dan cemas, yang dapat mengganggu produksi ASI dan meningkatkan risiko infeksi.

Kebiasaan menyusui juga dapat mempengaruhi risiko mastitis. Sebagai contoh, mengatur jadwal menyusui yang konsisten dapat membantu mencegah engorgement dan infeksi. Sebaliknya, membatasi jumlah waktu menyusui atau terlalu lama menunggu antara sesi menyusui dapat menyebabkan payudara terlalu penuh dan rentan terhadap infeksi.

Treatment options for mastitis

Jika seseorang terdiagnosis dengan mastitis, dokter biasanya akan merekomendasikan beberapa pilihan pengobatan berbeda. Pengobatan bergantung pada jenis mastitis yang diderita seseorang, faktor-faktor penyebab, dan berapa serius infeksi tersebut.

Berikut beberapa opsi pengobatan untuk mastitis:

  • Pemberian antibiotik: Jika mastitis disebabkan oleh infeksi bakteri, maka diperlukan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Dokter akan memilih antibiotik yang paling efektif berdasarkan jenis bakteri yang terdeteksi. Biasanya, antibiotik harus diminum selama 10-14 hari untuk hasil yang maksimal.
  • Pompa asi: Jika mastitis dialami oleh ibu menyusui, biasanya dokter akan menyarankan agar ibu tersebut tetap menyusui atau memompa asi dalam jumlah yang cukup. Ini bertujuan menghindari terjadinya sumbatan susu dan memastikan bahwa susu terus keluar dari payudara.
  • Istirahat dan minum banyak cairan: Saat seseorang sedang mengalami mastitis, tubuh membutuhkan waktu untuk sembuh. Dalam hal ini, istirahat yang cukup dan minum banyak cairan dapat membantu tubuh mempercepat proses pemulihan.

Jika mastitis terjadi pada kasus yang serius atau tidak memberikan respons terhadap pengobatan dokter, maka kemungkinan dokter akan merujuk pasien ke spesialis payudara atau ahli bedah.

Komplikasi dari Mastitis

Mastitis adalah peradangan pada payudara yang umumnya terjadi pada wanita yang sedang menyusui. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya mastitis, seperti menyusui tidak teratur, infeksi, dan laktasi tinggi. Meski tidak berbahaya, mastitis bisa menimbulkan beberapa komplikasi, terutama jika tidak ditangani dengan baik.

  • Abses payudara: Jika mastitis tidak diobati dengan baik, kemungkinan besar akan terbentuk abses pada payudara. Abses adalah kumpulan nanah yang terbentuk akibat infeksi. Tanda-tanda abses payudara adalah rasa sakit yang hebat, kemerahan, pembengkakan pada payudara, dan demam tinggi. Pengobatan abses payudara biasanya melibatkan pembedahan untuk mengeluarkan nanah.
  • Sepsis: Mastitis kronis yang tidak diobati juga dapat menyebabkan sepsis, yaitu infeksi serius yang menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Sepsis dapat menjadi kondisi yang mengancam jiwa jika tidak segera ditangani. Gejala sepsis meliputi demam tinggi, denyut jantung yang cepat, dan kesulitan bernapas.
  • Penurunan produksi ASI: Mastitis dapat menyebabkan produksi ASI menurun atau bahkan berhenti sama sekali. Hal ini bisa membuat bayi tidak tercukupi nutrisi dan tidak mendapatkan manfaat dari ASI. Jika terjadi penurunan produksi ASI, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
  • Masalah absesi dan penahanan urine: Abses payudara yang tidak diobati dapat menyebabkan penahanan urine dan masalah pada sistem kemih. Hal ini terjadi karena abses menekan ureter yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih, sehingga menghambat aliran urine.

Pencegahan dan Pengobatan Komplikasi Mastitis

Untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat mastitis, segera konsultasi ke dokter jika mengalami gejala mastitis. Pengobatan dini dapat mencegah infeksi menjadi lebih buruk dan mencegah terjadinya abses. Beberapa cara yang dapat membantu mengatasi mastitis antara lain:

  • Tetapkan jadwal menyusui yang teratur untuk mencegah penumpukan ASI.
  • Gunakan posisi menyusui yang benar dan pastikan bayi mendapat payudara yang cukup ASI.
  • Hindari tekanan pada payudara dan pastikan payudara tetap kering.
  • Minum banyak air dan makan makanan yang sehat untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Obat-obatan Keterangan
Antibiotik Diresepkan untuk mengatasi infeksi bakteri yang menyebabkan mastitis.
Antiinflamasi nonsteroid (NSAID) Diresepkan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan pada payudara.
Analgesik Diresepkan untuk meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh mastitis.

Untuk pengobatan mastitis yang lebih lanjut, dokter dapat meresepkan obat-obatan tertentu, seperti antibiotik, antiinflamasi nonsteroid (NSAID), atau analgesik. Dokter juga dapat merekomendasikan terapi kompres hangat atau dingin untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada payudara.

Preventing Mastitis

Mastitis adalah peradangan yang terjadi pada jaringan payudara. Kondisi ini biasanya menyerang ibu menyusui, namun juga dapat terjadi pada pria dan orang yang tidak menyusui. Mastitis dapat menyebabkan nyeri hebat dan pembengkakan payudara, sehingga membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan sulit untuk menyusui. Untuk mencegah terjadinya mastitis, terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Selalu menjaga kebersihan payudara. Membersihkan puting dengan air dan sabun sebelum menyusui atau menggunakan breast pump.
  • Selalu membersihkan tangan sebelum menyusui atau menggunakan breast pump.
  • Memastikan puting berada dalam posisi yang benar saat menyusui agar bayi dapat menghisap dengan baik.
  • Tidak memakai pakaian ketat yang dapat mempersempit aliran darah ke payudara.
  • Tidak memakai bra yang terlalu ketat.
  • Tidak memakai bra yang terlalu lama sehingga kotor dan berbau.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta cukup minum air putih untuk memastikan produksi ASI yang cukup.
  • Tidak menggunakan alat bantu menyusui yang tidak steril.
  • Tidak menggunakan obat-obatan tertentu yang dapat memengaruhi produksi ASI atau menyebabkan mastitis.

Dengan melakukan tindakan pencegahan ini, risiko terkena mastitis dapat diminimalkan. Namun, jika Anda tetap mengalami gejala mastitis, segeralah mencari bantuan medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan menghindari komplikasi yang lebih serius.

Breastfeeding and Mastitis

Mastitis adalah infeksi pada payudara yang terjadi ketika jaringan payudara meradang dan terinfeksi oleh bakteri. Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita yang sedang menyusui, dan dapat menyebabkan gejala seperti nyeri, kemerahan, dan bengkak pada payudara. Namun, ketika segera ditangani, mastitis dapat disembuhkan dan ibu bisa melanjutkan menyusui bayinya.

  • Seringnya Menyusui
  • Menyusui Dengan Benar
  • Menjaga Kebersihan Payudara

Menyusui dengan frekuensi yang tepat adalah kunci untuk mencegah mastitis. Saat bayi sering menyusu, maka produksi ASI akan meningkat dan mencegah penumpukan ASI di payudara. Selain itu, pastikan bayi menyusu dengan benar dan posisi bayi pada saat menyusui juga harus sesuai.

Menjaga kebersihan payudara juga penting untuk mencegah infeksi. Pastikan bahwa payudara dan puting susu selalu bersih saat sebelum dan sesudah menyusui. Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum menyusu dan bersihkan benda-benda yang digunakan saat menyusui.

Gejala Mastitis Pencegahan Mastitis
Merasa Sakit dan Terasa Nyeri pada Payudara Seringnya Menyusui dan Menjaga Kebersihan Payudara
Payudara Bengkak dan Berat Menyusui Dengan Benar
Bengkak Kelenjar Getah Bening pada Ketek Rajin Beristirahat dan Konsumsi Makanan Sehat

Jika ibu mengalami mastitis, jangan berhenti menyusui bayi. Sebaliknya, terus menyusui untuk membantu mengeluarkan ASI yang tersimpan di payudara. Jangan lupa untuk memberikan payudara yang sakit lebih sering dan pastikan bayi menyusu dengan benar. Selain itu, istirahat yang cukup, konsumsi makanan yang sehat, dan minum banyak air juga dapat membantu pemulihan.

Apa Itu Mastitis? – Pertanyaan Yang Sering Diajukan

1. Apa itu mastitis?

Mastitis adalah infeksi yang terjadi pada jaringan payudara. Biasanya terjadi pada ibu menyusui selama atau setelah menyusui.

2. Apa penyebab mastitis?

Mastitis biasanya disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam jaringan payudara melalui puting susu yang terbuka atau lecet.

3. Apa gejala mastitis?

Gejala mastitis meliputi rasa sakit pada payudara, kemerahan, bengkak, dan demam.

4. Bagaimana cara mendiagnosis mastitis?

Mendiagnosis mastitis dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan tes laboratorium.

5. Bagaimana cara mengobati mastitis?

Mengobati mastitis meliputi pemberian antibiotik, istirahat yang cukup, minum cairan yang cukup, kompres hangat dan dingin.

6. Bisakah mastitis dihindari?

Untuk mencegah mastitis, ibu menyusui bisa memastikan puting susu tetap bersih dan kering, menjaga kesehatan tubuh, dan memberikan ASI secara teratur.

7. Bisakah mastitis menyebar ke bayi?

Biasanya mastitis tidak akan menyebar ke bayi, tetapi bayi bisa menjadi frustrasi karena ibunya merasa sakit saat menyusui.

Terima Kasih Telah Membaca Tentang Apa Itu Mastitis

Saat Anda merasa sakit dan mengalami gejala mastitis, segera hubungi dokter Anda untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat. Terima kasih telah membaca tentang apa itu mastitis. Kami harap informasi ini bermanfaat untuk Anda. Jangan ragu untuk kembali ke situs kami untuk membaca artikel lainnya.