Apa Itu Substansi? Penjelasan Lengkap Mengenai Substansi dan Fungsinya

Apa itu substansi? Mungkin pertanyaan ini sering muncul di benak kita. Substansi adalah bahan kimia murni yang tidak dapat diubah atau dipecah menjadi bahan lain melalui proses kimia atau fisika. Substansi sendiri bisa berupa unsur atau senyawa kimia.

Sebagai contoh, air adalah suatu substansi yang terdiri dari unsur hidrogen dan oksigen. Namun, garam adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua unsur yaitu natrium dan klorin. Mengetahui definisi dan perbedaan antara unsur dan senyawa kimia, akan membantu kita mengenal substansi lebih dalam.

Mengenal substansi juga penting dalam berbagai bidang seperti kimia, farmasi, dan kosmetik. Setiap senyawa atau unsur kimia memiliki sifat dan karakteristik masing-masing yang memengaruhi proses penggunaannya dalam berbagai aplikasi. Yuk, mari kita lebih mengenal substansi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Substansi

Substansi merupakan istilah yang sering dipakai dalam berbagai bidang ilmu, terutama dalam kimia dan fisika. Secara umum, substansi merupakan bahan atau materi yang memiliki sifat-sifat tertentu dan dapat diidentifikasi dengan jelas.

Dalam kimia, substansi seringkali diartikan sebagai zat murni, yaitu suatu materi dengan komposisi yang baku dan tak tercampur dengan bahan lain. Contohnya adalah air murni, emas murni, atau gas hidrogen murni. Substansi juga dapat diyakini sebagai bahan yang memiliki konsistensi atau keberadaan yang selalu sama, baik dalam bentuk padat, cair, atau gas.

Substansi juga sering dijumpai dalam dunia fisika, khususnya dalam menjelaskan sifat-sifat materi. Misalnya, dalam bidang optik, substansi digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan refleksi cahaya pada suatu permukaan. Sedangkan dalam fisika modern, substansi sering diasosiasikan dengan partikel-partikel kecil seperti atom atau partikel subatomik.

Sifat Fisika dan Kimia Substansi

Substansi adalah benda atau materi yang memiliki sifat dan karakteristik tertentu yang membedakannya dari benda atau materi lainnya. Sifat ini bisa dilihat dari sisi fisika dan kimia.

  • Sifat Fisika Substansi
  • Sifat fisika adalah sifat yang berkaitan dengan bentuk, ukuran, warna, dan keadaan fisik dari sebuah substansi. Contoh dari sifat fisika substansi antara lain:

    • Densitas: yaitu perbandingan antara massa dan volume dari sebuah zat. Semakin padat suatu zat maka densitasnya semakin tinggi, sebaliknya semakin ringan suatu zat maka densitasnya semakin rendah.
    • Titik leleh: yaitu suhu pada saat suatu zat berubah dari keadaan padat menjadi cair.
    • Titik didih: yaitu suhu pada saat suatu zat berubah ke bentuk gas.
    • Konduktivitas termal: yaitu kemampuan suatu zat untuk menghantarkan panas.
    • Konduktivitas listrik: yaitu kemampuan suatu zat untuk menghantarkan listrik.
  • Sifat Kimia Substansi
  • Sifat kimia adalah sifat yang berkaitan dengan reaktivitas atau kemampuan sebuah substansi untuk bereaksi dengan zat lain. Contoh dari sifat kimia substansi antara lain:

    • Kestabilan kimia: yaitu kemampuan suatu zat untuk bertahan dalam wujudnya yang tetap dalam jangka waktu yang cukup lama.
    • Reaktivitas: yaitu kemampuan suatu zat untuk bereaksi dengan zat lain.
    • Kemampuan asam-basa: yaitu kemampuan suatu zat untuk bersifat asam atau basa.
    • Flamabilitas: yaitu kemampuan suatu zat untuk terbakar.

Untuk mengidentifikasi sifat fisika dan kimia suatu zat, seringkali perlu dilakukan pengujian atau eksperimen. Salah satu cara untuk mengoleksi data sifat fisika dan kimia dari suatu zat adalah dengan membuat tabel data sifat fisika dan kimia. Tabel ini akan memudahkan dalam mengklasifikasikan sifat zat dan membandingkan antara satu zat dengan zat lainnya.

Sifat Contoh
Densitas Logam: besi, tembaga, aluminium
Titik Leleh Es batu: 0°C
Titik Didih Air: 100°C
Konduktivitas Termal Perak: 429 W/(m⋅K)
Konduktivitas Listrik Perak: 62,1×106 S/m
Kestabilan Kimia Karbon dioksida (CO2)
Reaktivitas Hidrogen (H2)
Kemampuan Asam-Basa Asam Sulfat (H2SO4)
Flamabilitas Etanol (C2H5OH)

Dalam dunia industri, sifat fisika dan kimia diperlukan untuk menghasilkan produk-produk yang sesuai dengan limit dan spesifikasi produk. Selain itu, pengenalan terhadap sifat fisika dan kimia substansi juga membantu dalam mengetahui cara-cara pengolahan dan penyimpanan zat agar lebih efektif dan aman.

Macam-Macam Substansi

Mengenal substansi adalah sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia. Substansi bisa diartikan sebagai zat yang dapat mempengaruhi sistem biologis seperti tubuh manusia. Substansi diproduksi secara alami maupun buatan oleh manusia. Ada berbagai jenis substansi yang dapat dikategorikan berdasarkan sifat, penggunaan, atau asalnya. Berikut adalah beberapa macam substansi yang perlu diketahui:

Jenis-Jenis Substansi

  • Substansi Alami
  • Substansi alami adalah substansi yang berasal dari alam dan tidak dihasilkan secara buatan oleh manusia. Contoh-contohnya adalah udara, air, dan mineral. Substansi ini merujuk pada apapun yang bisa ditemukan di bumi dan terbentuk tanpa adanya campur tangan manusia. Namun, ada beberapa substansi alami yang juga bisa dihasilkan oleh manusia dengan mengolah secara tertentu. Seperti halnya minyak kelapa sawit, yang diperoleh dari proses ekstraksi dari buah kelapa sawit, dan kemudian diolah.

  • Substansi Kimia
  • Substansi kimia adalah substansi yang dihasilkan dengan melakukan reaksi kimia tertentu. Substansi ini bisa bersifat alami maupun buatan. Contoh-contoh substansi kimia adalah obat-obatan, pupuk, dan kosmetik. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat substansi kimia tersebut dihasilkan melalui reaksi kimia yang melibatkan unsur-unsur tertentu. Sehingga, hasil akhir dari reaksi tersebut akan menghasilkan zat kimia yang baru dan dapat digunakan dalam berbagai macam bidang.

  • Substansi Buatan
  • Substansi buatan dapat diartikan sebagai substansi yang dibuat atau diproduksi oleh manusia secara sengaja seperti material plastik, logam, kain, dan lain-lain. Substansi ini dihasilkan melalui proses manufaktur yang melibatkan beberapa tahap pengolahan hingga menghasilkan bahan yang digunakan dalam produk tertentu. Substansi buatan memiliki sifat dan karakteristik tertentu yang membedakan dengan bahan alami. Produk-produk yang terbuat dari substansi ini biasanya memiliki umur simpan yang lebih lama dan lebih tahan terhadap kerusakan.

Tabel Perbedaan Substansi Alami dan Buatan

Berikut ini adalah perbedaan antara substansi alami dan buatan:

Substansi Alami Substansi Buatan
Diperoleh dari alam Dibuat oleh manusia
Proses pembuatan tidak diatur Proses pembuatan diatur oleh manusia
Tidak mengandung bahan kimia berbahaya Dapat mengandung bahan kimia berbahaya
Umumnya lebih ramah lingkungan Dapat menimbulkan polusi dan merusak lingkungan

Dengan mengetahui jenis-jenis substansi ini, kita bisa lebih bijak dalam menggunakan dan memilih produk-produk yang dikonsumsi setiap harinya. Selain itu, kita harus selalu memperhatikan aspek lingkungan dalam penciptaan dan penggunaan produk-produk yang mengandung substansi tertentu untuk menjaga kelestarian alam dan kesehatan manusia.

Perbedaan Substansi Murni dan Campuran

Substansi adalah materi yang memiliki sifat dan karakteristik tertentu. Substansi dapat ditemukan dalam bentuk murni atau campuran. Perbedaan antara kedua jenis substansi ini adalah:

  • Substansi Murni: merupakan satu jenis zat kimia yang homogen, artinya tidak memiliki unsur lain di dalamnya. Contohnya adalah air murni, gula pasir, emas murni, dan garam murni.
  • Substansi Campuran: terdiri dari dua atau lebih jenis zat kimia yang tercampur di dalamnya. Contohnya adalah air laut, campuran antara garam dan gula pasir, dan sari buah.

Perbedaan lainnya adalah dalam sifatnya. Substansi murni memiliki titik lebur dan titik didih yang konstan dan spesifik, artinya memiliki nilai yang sama untuk setiap zat murni tertentu. Sedangkan substansi campuran tidak memiliki titik lebur dan titik didih yang konstan, karena tergantung pada komposisinya. Misalnya, air laut memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada air murni, karena mengandung mineral lain di dalamnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan kedua jenis substansi ini. Penting untuk memahami perbedaan antara keduanya sehingga dapat digunakan secara tepat. Misalnya, dalam memasak, kita harus menggunakan garam murni untuk mendapatkan rasa yang tepat, dan tidak menggunakan campuran garam dan gula pasir.

Contoh Substansi Murni dan Campuran

  • Substansi Murni:
    • Air murni
    • Besi murni
    • Garam murni
  • Substansi Campuran:
    • Air mineral
    • Sari buah
    • Bahan bakar minyak

Perbedaan Titik Lebur dan Titik Didih Substansi Murni dan Campuran

Sebagai contoh untuk menjelaskan perbedaan titik lebur dan didih dengan substansi murni dan campuran, dapat dilihat pada tabel berikut:

Zat Titik Lebur (°C) Titik Didih (°C)
Air murni 0 100
Garam murni 801 1465
Air mineral -2 212
Garam dan gula pasir campuran Tidak memiliki titik lebur konstan Tidak memiliki titik didih konstan

Dapat dilihat bahwa titik lebur dan titik didih air murni dan garam murni memiliki nilai yang konstan, sedangkan air mineral dan campuran garam dan gula pasir tidak memiliki nilai yang konstan. Ini menunjukkan bahwa perbedaan sifat antara substansi murni dan campuran sangat jelas.

Pembuatan Substansi

Substansi adalah suatu zat yang digunakan sebagai bahan pembuatan suatu produk. Pembuatan substansi dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada jenis produk yang ingin terbentuk. Berikut adalah beberapa metode pembuatan substansi:

  • Metode ekstraksi. Metode ini dilakukan untuk menghasilkan substansi dari bahan alami seperti tumbuhan atau hewan. Bahan alami diekstraksi menggunakan pelarut tertentu seperti air atau etanol dan kemudian diolah menggunakan teknologi canggih untuk menghasilkan substansi murni dengan kadar yang tepat.
  • Metode sintesis kimia. Metode ini dilakukan untuk menghasilkan substansi dengan zat kimia yang dihasilkan langsung dari bahan alam yang sama sekali berbeda. Metode ini sangat berguna untuk menghasilkan substansi yang sulit diperoleh dari sumber alamiah, misalnya obat-obatan dan bahan kimia industri.
  • Metode fermentasi. Metode ini dilakukan untuk menghasilkan zat kimia atau produk dari mikroba tertentu seperti jamur atau bakteri. Metode fermentasi biasanya digunakan dalam industri makanan dan minuman seperti keju, anggur dan bir.

Proses pembuatan substansi sangatlah penting untuk memproduksi produk berkualitas tinggi. Cara-cara ini memastikan bahwa substansi yang dihasilkan sudah sesuai dengan kualitas yang diinginkan.

Berikut adalah tabel yang menunjukkan perbedaan metode pembuatan substansi:

Metode pembuatan substansi Keuntungan Kekurangan
Ekstraksi Produk alami berkualitas tinggi. Biaya pembuatan yang tinggi.
Sintesis kimia Bisa menghasilkan produk yang sulit diperoleh dari sumber alamiah. Risiko polusi atau pencemaran lingkungan.
Fermentasi Bisa digunakan untuk memproduksi produk yang sangat kompleks seperti antibiotik dan vitamin. Waktu produksi yang lebih lama dan biaya produksi lebih mahal.

Melalui pemilihan metode pembuatan substansi yang tepat, diharapkan dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan sehat bagi konsumen.

Penggunaan Substansi dalam Kehidupan Sehari-hari

Substansi adalah zat atau bahan kimia yang terdiri dari atom-atom yang sama atau berbeda. Setiap hari, kita menggunakan berbagai macam substansi dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penggunaan substansi yang umum dijumpai meliputi:

  • Sabun: Sabun digunakan untuk membantu membersihkan tubuh, tangan, dan pakaian. Sabun terdiri dari berbagai macam senyawa kimia seperti sodium lauryl sulfate, yang memiliki sifat sebagai surfaktan yaitu mampu memecah lemak dan kotoran.
  • Pewarna: Pewarna digunakan untuk memberikan warna pada makanan, kain atau kosmetik. Beberapa pewarna yang umum dijumpai antara lain tartrazin, sunset yellow, dan indigo carmine.
  • Pupuk: Pupuk digunakan untuk membantu tanaman tumbuh lebih baik dan menghasilkan hasil yang lebih banyak. Pupuk terdiri dari campuran unsur-unsur seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.

Selain penggunaan di atas, ada beberapa macam substansi yang juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti obat-obatan, kosmetik, dan juga plastik.

Secara umum, penggunaan substansi dalam kehidupan sehari-hari memiliki manfaat yang besar terhadap kehidupan manusia. Namun, penting untuk selalu menjaga penggunaannya agar tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan dan lingkungan sekitar.

Berikut tabel beberapa contoh penggunaan substansi dalam kehidupan sehari-hari:

Substansi Kegunaan
Sabun Membersihkan tubuh dan pakaian
Pewarna Memberikan warna pada makanan, kain, dan kosmetik
Pupuk Membantu tanaman tumbuh lebih baik dan menghasilkan hasil yang lebih banyak
Obat-obatan Mengobati berbagai macam penyakit
Plastik Sebagai bahan pembuatan berbagai macam produk, seperti botol air mineral dan kotak makanan

Dengan demikian, penggunaan substansi dalam kehidupan sehari-hari memainkan peran penting bagi manusia. Namun, kita juga harus selalu waspada dan berhati-hati dalam menggunakan substansi agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi diri kita sendiri maupun lingkungan sekitar.

Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Substansi

Limbah substansi atau zat kimia sering kali dihasilkan oleh industri dan proses produksi lainnya. Bila tidak diolah dengan benar, limbah ini dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari teknik pengolahan dan pemanfaatan limbah substansi untuk menjaga kelestarian lingkungan serta mengurangi dampak negatif pada masyarakat.

  • 1. Pengolahan Limbah Substansi

Pengolahan limbah substansi dilakukan dengan cara memisahkan zat kimia yang berbahaya dari limbah yang akan dibuang. Teknik yang sering digunakan termasuk:

  • Pengendapan
  • Pencucian
  • Pendistilasian
  • Ekstraksi

Teknik pengolahan yang efektif harus dapat mengurangi konsentrasi zat kimia berbahaya dalam limbah hingga batas yang aman. Pengolahan limbah substansi juga harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga lainnya.

  • 2. Pemanfaatan Limbah Substansi

Selain pengolahan, limbah substansi juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan baku bagi industri lain. Teknik pemanfaatan limbah substansi meliputi:

  • Recycling
  • Penggunaan kembali bahan yang masih dapat digunakan
  • Penggunaan limbah sebagai sumber energi

Pemanfaatan limbah substansi dapat membantu penghematan biaya produksi dan mengurangi jumlah limbah yang harus dibuang, sehingga dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan.

  • 3. Contoh Pemanfaatan Limbah Substansi

Beberapa contoh pemanfaatan limbah substansi yang umum dilakukan adalah:

Limbah Substansi Pemanfaatan
Sabut kelapa Produksi arang aktif untuk filter air
Minyak goreng bekas Pembuatan biodiesel
Kulit pisang Produksi pupuk organik
Limbah elektronik Recycling untuk menghasilkan bahan baku elektronik baru

Pemanfaatan limbah substansi tidak hanya membantu memperbaiki keadaan lingkungan, tetapi juga dapat memberikan nilai ekonomi bagi industri atau perusahaan. Oleh karena itu, perlunya upaya untuk terus mengembangkan teknik pengolahan dan pemanfaatan limbah substansi agar dapat terus meningkatkan kualitas hidup manusia dan kelestarian lingkungan.

Tata Nama Senyawa Kimia

Tata nama senyawa kimia digunakan sebagai cara untuk mengidentifikasi jenis senyawa kimia secara spesifik. Ada banyak jenis senyawa kimia yang memiliki tata nama yang berbeda-beda, namun umumnya jika kita mengacu pada tata nama senyawa kimia, maka kita akan terkait dengan senyawa kimia anorganik atau inorganik. Berikut adalah penjelasan tentang tata nama senyawa kimia:

  • Senyawa Biners
    Senyawa biners terdiri dari dua unsur. Penamaan tergantung pada unsur utama yang membentuk senyawa, ditulis terlebih dahulu, kemudian disusul oleh unsur kedua. Contohnya, NH3 (amonia) yang ditulis dari unsur utama Nitrogen dan unsur kedua hidrogen.
  • Senyawa Terners
    Senyawa ini terdiri dari tiga unsur. Penamaan senyawa terners cukup kompleks karena harus ditulis sesuai urutan unsur-unsur yang membentuk senyawa. Contohnya, NaHCO3 (natrium bikarbonat) yang terdiri dari unsur natrium, hidrogen, karbon, dan oksigen, harus ditulis dalam urutan natrium, hidrogen, karbon, baru oksigen.
  • Senyawa Netral
    Senyawa netral terdiri dari atom-atom yang sama, atau memiliki selisih elektronegativitas yang kecil. Penamaannya mengambil dari nama unsur-unsur yang membentuk senyawa tersebut. Contohnya, O2 (oksigen) dan N2 (nitrogen).

Tata nama senyawa kimia tidak hanya mengenai penyebutan unsur-unsur yang membentuk senyawa, namun juga tata cara penulisan formula senyawa, yang disebut dengan aturan valensi atau asam-basa. Aturan valensi ini menjelaskan tentang jumlah atau rasio atom unsur yang membentuk senyawa kimia. Berikut adalah contoh tabel aturan valensi:

Nama Senyawa Aturan Valensi Contoh
Senyawa Ionik Menggunakan jumlah muatan ion positif dan negatif yang bila dijumlahkan menjadi netral NaCl (natrium klorida)
Senyawa Kovalen Menggunakan angka oktet dari tiap atom yang membentuk senyawa H2O (air)
Senyawa Asam Menghitung anion yang membentuk senyawa dengan memperhatikan jumlah gugus fungsional HCl (asam klorida)

Memahami tata nama dan aturan valensi senyawa kimia penting karena bisa membantu kita dalam mempelajari bagaimana senyawa kimia terbentuk, bagaimana hubungan antara unsur-unsur dalam suatu senyawa, dan bagaimana suatu senyawa dapat bereaksi dengan senyawa lainnya.

Bersifat Asam atau Basa

Substansi dapat dibagi menjadi dua, yaitu bersifat asam dan basa. Bersifat asam atau basa didasarkan pada pH atau tingkat keasaman sebuah substansi. pH 7 dianggap netral, pH di bawah 7 dianggap asam, dan pH di atas 7 dianggap basa.

  • Substansi asam memiliki pH di bawah 7.
  • Substansi basa memiliki pH di atas 7.
  • Substansi netral memiliki pH 7.

Tingkat keasaman dapat ditentukan dengan menggunakan indikator asam-basa seperti lakmus atau fenolftalein. Indikator ini akan berubah warna jika berada di dalam larutan asam atau basa.

Berikut adalah beberapa contoh substansi yang bersifat asam atau basa:

Substansi pH Sifat
Asam klorida (HCl) 0 Asam kuat
Limon (air lemon) 2 Asam lemah
Asam asetat (CH3COOH) 4 Asam lemah
Air suling 7 Netral
Ammonia (NH3) 11 Basa lemah
Natrium hidroksida (NaOH) 14 Basa kuat

Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan substansi asam atau basa dapat ditemukan pada berbagai produk. Contohnya, pemutih pakaian yang bersifat asam, sementara sabun secara umum bersifat basa.

Kerapatan dan Tekanan Uap Substansi

Substansi atau zat adalah suatu benda yang memiliki massa dan memenuhi ruang. Kerapatan suatu zat adalah jumlah massa yang dimiliki oleh zat per satuan volume. Sedangkan, tekanan uap adalah tekanan yang dihasilkan oleh uap zat pada suhu tertentu dalam suatu keadaan tertutup.

  • Kerapatan

Kerapatan adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa padatnya suatu benda. Dalam kimia, kerapatan digunakan untuk menggambarkan seberapa banyak massa suatu zat yang terkandung dalam satuan volume tertentu. Satuan kerapatan yang paling umum digunakan dalam pengukuran zat adalah gram per sentimeter kubik (g/cm³) atau kilogram per meter kubik (kg/m³).

Contoh, air memiliki kerapatan sekitar 1 g/cm³ atau 1000 kg/m³. Ini berarti bahwa sebanyak 1000 kilogram air akan memenuhi ruang sebesar 1 meter kubik.

  • Tekanan Uap

Tekanan uap merupakan tekanan yang dihasilkan oleh uap zat pada suhu tertentu dalam suatu keadaan tertutup. Tekanan uap semakin besar jika zat memiliki kecenderungan untuk menguap. Biasanya, semakin tinggi suhu suatu zat, semakin besar pula tekanan uap yang dihasilkan.

Contoh, pada suhu 100°C, tekanan uap air adalah sekitar 1 atmosfer atau 101.325 kPa. Ini berarti bahwa pada suhu tersebut, air akan mulai mendidih dan menghasilkan uap yang tekanannya sekitar 1 atmosfer. Jika tekanan di atas permukaan air dikurangi menjadi 0.5 atmosfer, maka air akan mulai mendidih pada suhu sekitar 70°C.

  • Tabel Kerapatan Beberapa Zat
Zat Kerapatan (g/cm³)
Aluminium 2.7
Temperatur kamar 0.00012
Besi 7.9
Emas 19.3
Mercury 13.6
Platina 21.4

Tabel di atas menunjukkan kerapatan beberapa zat yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Perlu diingat bahwa kerapatan suatu zat dapat berubah tergantung pada suhu dan tekanan yang diberikan.

Apa itu substansi?

Substansi merujuk pada zat atau materi yang terdiri dari molekul atau ion dengan karakteristik yang sama. Berikut ini beberapa FAQ tentang substansi:

1. Apa perbedaan antara substansi dan campuran?

Substansi memiliki komponen yang homogen, sementara campuran memiliki komponen yang heterogen.

2. Apa yang dimaksud dengan sifat-sifat inti dari substansi?

Sifat-sifat inti dari substansi adalah sifat yang tidak dapat diubah tanpa merubah identitas zat.

3. Apa itu nomor atom dan massa atom?

Nomor atom adalah jumlah proton dalam inti atom, sedangkan massa atom adalah jumlah proton dan neutron dalam inti atom.

4. Apa perbedaan antara simbol kimia dan nama zat kimia?

Simbol kimia adalah representasi singkat dari nama zat kimia dan terdiri dari satu atau dua huruf. Sedangkan nama zat kimia adalah nama lengkap dari zat tersebut.

5. Apa itu rumus kimia?

Rumus kimia adalah representasi simbolis dari komposisi unsur-unsur dalam suatu zat.

6. Apa yang dimaksud dengan reaksi kimia?

Reaksi kimia terjadi ketika suatu zat bereaksi dengan zat lain atau beberapa zat, mengubah komposisi, dan membentuk zat baru.

7. Apa itu tabel periodik unsur?

Tabel periodik unsur adalah tabel yang memuat semua unsur kimia yang diketahui dan disusun berdasarkan nomor atom dan sifat-sifat kimia.

Terima kasih Sudah Membaca

Semoga artikel ini dapat membantu untuk lebih memahami apa itu substansi. Jangan lupa untuk terus mengunjungi kami untuk mendapatkan informasi terbaru seputar ilmu pengetahuan dan teknologi. Terima kasih telah membaca!