Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang berbeda-beda yang hingga saat ini masih terjaga, diantaranya adalah keragaman rumah adat dari masing-masing daerah salah satunya adalah rumah adat Banten.
Nama dari rumah adat Banten khususnya suku Baduy bernama rumah adat Sulah Nyanda, dalam Bahasa Sunda Nynada memiliki arti sikap bersandar atau tidak lurus yang merujuk pada bentuk dari atap rumah ada Baduy.
Rumah adat Sulah Nyanda menggambarkan sebuah kesederhanaan, seperti yang identik dengan masyarakat Baduy yang hidup sederhana dan gemar membantu sesama atau gemar bergotong royong. Dalam membangun sebuah rumah biasanya masyarakat saling mebantu karena masyarakat baduy masih menjunjung tinggi nilai gotong royong.
Dalam membangun sebuah rumah adat prinsip paling utama masyrakat Baduy adalah harus selaras dengan alam dengan tidak merusak lingkungan, dan pembangunan sebuah rumah siperbolehkan hanya menghadap arah utara dan selatan saja.
Rumah Sulah Nyanda dibangun dengan model rumah panggung dimana bagian bawah tidak menyentuh permukaan tanah. Pondasi sebagai penyangga rumah biasanya menggunakan batu yang menyangga setiap tiang. Bahan yang digunakan hampir keseluruhan menggunakan kayu dan atap rumahnya menggunakan bahan dari daun kelapa atau ijuk, dan rumah adat ini dibangun tanpa jendela.
Contoh Gambar Rumah Adat Banten



















