Madura adalah pulau yang letaknya berada di sebelah timur laut Jawa, pulau Madura terdiri dari empat kabupaten yaitu Bangkalan, Sumenep, Pamekasan dan Sampang.
Pulau Madura sering juga disebut dengan pulau garam, masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, kekerabatan dan adat istiadat yang masih terjaga, salah satunya rumah adat Madura yang bernama Tanean Lanjhang.
Tanean Lanjhang memiliki arti “Halaman Panjang” dikarenakan pola struktur bangunan dari rumah adat tersebut memiliki bentuk memanjang. Tanean Lanjhang bukanlah sebutan untuk satu rumah saja melainkan beberapa rumah yang berada dalam satu lingkungan atau kumpulan rumah yang terikat dengan asas kekeluargaan. Letaknya berdampingan dan biasanya hanya dibatasi oleh pekarangan.
Pola Bangunan Tanean Lanjhang
Salah satu ciri khas dari rumah tradisional Tanean Lanjhang adalah dalam satu komplek atau satu lingkungan terdiri dari 2 sampai 10 rumah. Dalam satu Tanean Lanjhang terdiri dari beberapa rumah dengan pola berjajar memanjang dari arah barat kea rah timur, terdapat musholla sebagai tempat ibadah keluarga atau biasanya dilengkapi dengan bangunan masjid yang letaknya di ujung barat komplek, serta terdapat sumur, kandang ternak dan memiliki halaman yang memanjang.
Bentuk bagian atap rumah tradisonal Madura ini memiliki jenis yang berbeda-beda, terdapat 3 jenis atap rumah diantaranya Pacenan yaitu atap rumah yang menyerupai tanduk atau ekor, jadrih yaitu modelnya yang memiliki dua puncak atap, kemudian Trompesan yaitu atap rumah dengan tiga patahan dan disesuaikan dengan lebar rumah
Contoh Gambar Rumah Adat Madura









