Setiap negeri pasti memiliki sejumlah pahlawan yang telah berjasa bagi kejayaan dan kesejahteraan negerinya masing-masing. Termasuk pula negeri Indonesia. Sesungguhnya negeri yang beradap adalah negeri yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya.
Lalu, siapa saja pahlawan yang berjasa terhadap Indonesia? Nah, sebelumnya, ayo ditilik lagi pengertian pahlawan. Pahlawan merupakan sebuah gelar. Gak sembarang orang bisa mendapatkan gelar ini. Gelar pahlawan hanya disematkan bagi mereka yang telah berjasa bagi kepentingan orang banyak untuk memperjuangkan kebenaran.
Jadi, dengan kata lain pahlawan adalah orang-orang yang telah mengorbankan pemikirannya, hartanya, dan bahkan jiwanya untuk memperjuangkan kebenaran demi kepentingan orang lain. Pahlawan bisa muncul dalam bidang apa saja. Salah satunya adalah pejuang kemerdekaan.
Kalo ngobrolin tentang pahlawan pejuang kemerdekaan berarti kamu perlu melakukan flashback keadaan Indonesia di masa lalu. Ada banyak pahlawan kemerdekaan di Indonesia. Sederet nama manusia-manusia keren, berhati mulia, serta pemberani memenuhi torehan tinta emas sejarah di negara ini.
Satu dari sederet nama itu adalah Jenderal Sudirman. Siapa sih yang gak kenal Jenderal Sudirman? Beliau ini merupakan Panglima Tentara dan Jenderal termuda yang pertama di Indonesia. Pada usianya yang relatif muda, Sudirman sudah bergabung dengan para pejuang kemerdekaan yang lain untuk menegakkan kebenaran.
Yang paling mengesankan dari sosok Jenderal Sudirman adalah tekadnya yang pantang menyerah. Meski dalam keadaan sakit keras dan harus ditandu, beliau tetap bersemangat memimpin perlawanan gerilya selama tujuh bulan melawan Belanda.
Gambar Pahlawan
























Nama selanjutnya adalah Pangeran Diponegoro. Beliau memiliki andil yang besar dalam memimpin perang kemerdekaan melawan Belanda di Pulau Jawa. Untuk menghargai jasa-jasanya, nama Diponegoro digunakan untuk nama jalan, stadion, universitas, juga kodam.
Bahkan, Pangeran Diponegoro mendapatkan penghargaan dari UNESCO. UNESCO menetapkan naskah klasik karya Diponegoro saat ia diasingkan di Manado sebagai Memory of the World. Naskah klasik ini berjudul Babad Diponegoro.
Nama lain yang harus diingat adalah Ki Hajar Dewantara. Aktivis yang berperan besar dalam dunia pendidikan ini memiliki nama asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat. Taman Siswa adalah salah satu pencapaian terbesar beliau dalam usaha mencerdaskan bangsa.