Sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu. Semua sekolah memiliki gambarannya masing-masing. Melalui gambar sekolah, Anda bisa tahu jenis sekolahnya. Untuk itu, berikut ini adalah pembagian sekolah menurut jenis-jenisnya:
Sekolah konvensional
Jenis sekolah yang pertama adalah sekolah konvensional. Jenis sekolah yang satu ini sering dianggap sebagai sekolah ‘biasa’. Murid harus masuk setiap hari kecuali hari libur dan menuntut ilmu di tempat yang sama. Setiap hari akan terjadi proses kegiatan belajar mengajar. Jam belajar dalam sekolah konvensional juga sudah ditentukan secara pasti.
Sekolah konvensional hingga saat ini dianggap sebagai sekolah paling ideal yang bisa diperhatikan oleh pemerintah. Selain karena sistem pembelajarannya sudah ditentukan dengan baik, fasilitas yang ada juga sangat lengkap.
Home Schooling
Jenis sekolah yang kedua adalah home schooling. Hanya lembaga tertentu saja yang mendapatkan hak untuk melakukan pembelajaran di rumah ini. Tidak sama seperti kursus, home schooling memiliki kurikulum yang sama dengan sekolah konvensional. Murid home schooling tetap belajar sesuai dengan usia dan jenjang pendidikannya.
Hal utama yang membedakan home schooling dengan sekolah biasa adalah lokasi belajarnya. Home schooling dilakukan di dalam rumah si murid, sehingga terkesan private.
Gambar Sekolah






















Sekolah Kejar Paket
Dalam sekolah kejar paket, siswa hanya perlu masuk tiga kali dalam seminggu. Ada tiga jenjang sekolah kejar paket, yakni paket A, B dan C. Paket A setara dengan SD, Paket B setara SMP dan paket C setara SMA. Setiap siswa yang lulus dari sekolah kejar paket berhak untuk mendapatkan ijazah sesuai dengan jenjangnya. Ujian kesetaraan dilakukan dua kali dalam satu tahun, yakni pada bulan Juli dan Oktober.
Sekolah Terbuka
Jenis sekolah terakhir yang bisa Anda ketahui adalah sekolah terbuka. Sekolah ini biasanya satu tempat dengan sekolah konvensional. Secara keseluruhan, sekolah terbuka dan konvensional sangat mirip. Perbedaan utama dari keduanya jumlah jam kegiatan belajar mengajar. Guru dan murid hanya akan bertatap muka sesuai jadwal yang disepakati. Biasanya, murid sekolah terbuka memiliki pekerjaan lain yang harus dilakukan selain bersekolah. Karena itulah jadwal mereka tidak fleksibel seperti anak seusianya.